Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Paus Sperma Kerdil Terekam Menyemprot Tinta Hitam saat Diburu Predator

KOMPAS.com - Belum lama ini sebuah video langka dan menakjubkan beredar di media sosial luar negeri.

Dalam video singkat berdurasi 23 detik di bawah ini, terekam seekor paus sperma kerdil (Kogia sima) menyemprotkan cairan hitam seperti tinta saat mencoba melarikan diri dari anjing laut.

Lokasi kejadian berada di perairan dangkal yang ada di Cape Town, Afrika Selatan.

Saat paus mencoba kabur dari kejaran predator, tiba-tiba air laut berubah warna menjadi hitam. Cairan hitam itu keluar dari kantung berwarna cokelat kemerahan yang ada di ususnya.

"Perilaku seperti ini sebenarnya sudah didokumentasikan sebelumnya. Namun ini tetap sesuatu yang sangat jarang diamati dan mungkin tidak pernah dilihat dan dicatat terjadi di perairan dangkal sebelumnya," kata peneliti mamalia laut Karlina Merkens, dilansir Science Alert, Sabtu (14/3/2020).

Paus sperma kerdil adalah makhluk pemalu yang biasanya menghuni laut dalam.

Mereka menghabiskan sangat sedikit waktu di permukaan air dan hampir tidak pernah mendekati kapal.

Akibatnya, sangat sedikit data yang dapat dikumpulkan ahli untuk mempelajari paus sperma kerdil.

Meski begitu, para ahli tahu bahwa makhluk seukuran lumba-lumba ini memiliki kemampuan yang mirip cumi-cumi untuk melarikan diri dari predator, yakni dengan menyemprotkan tinta hitam.

Jika paus sperma kerdil merasa terancam, mereka dapat melepaskan lebih dari 11 liter (3 galon) cairan gelap dari kantung berwarna coklat kemerahan yang ada di usus.

Dan ini dapat membantu mengulur waktu untuk melarikan diri dari kejaran pemangsa.

Sayangnya, paus yang terekam video di Afrika Selatan gagal kabur dari buruan anjing laut. Berita lokal mengabarkan, paus itu terluka
parah dan lemah ketika petugas datang. Tim pun memutuskan untuk melakukan eutanasia.

Berkaitan dengan kasus ini, beberapa ahli curiga bahwa paus itu tertekan dan bingung karena air dangkal menghentikan ekolokasi kerjanya.

Tetapi Merkens, yang bekerja untuk Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mengatakan bahwa teori itu sangat tidak mungkin.

Merkens berpendapat, gema yang keluar dari benda-benda di pelabuhan mungkin membingungkan bagi paus. Ini karena mereka tidak pernah berpapasan dengan hal semacam itu sebelumnya.

"Lingkungan yang berisik, kemudian diserang oleh hewan agresif dengan ukuran yang hampir sama dan juga kemungkinan penyakit yang menyebabkannya berada di perairan dangkal, sangat masuk akal untuk menganggap bahwa hewan ini sangat sangat tertekan dan bingung sehingga dia tidak bisa menyelamatkan diri," kata Merkens.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/18/123200823/paus-sperma-kerdil-terekam-menyemprot-tinta-hitam-saat-diburu-predator

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke