Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari Tertular Corona, Ashanty Tak Mau Salaman? Ini Kata Ahli

KOMPAS.com - Virus corona atau Covid-19 yang telah menginfeksi dua warga Depok, menjadikan masyarakat semakin waspada terhadap Covid-19 ini, termasuk penyanyi sekaligus artis, Ashanty.

Melalui akun Instagram Story-nya, Ashanty mengungkap untuk mewaspadai wabah virus corona, ia sekarang menghindari kontak langsung dengan orang lain.

Jika biasanya ia menyambut salaman tangan orang-orang, kini Ashanty hanya menangkupkan tangan.

Lantas perlukah bersikap begitu menghadapi dan khawatir tertular virus corona atau Covid-19 ini?

Menurut Ketua Magister Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr dr Dewi Sumaryani Soemarko MS SpOK, tindakan menangkupkan atau sedekap tangan menghindari salaman itu adalah hal baik yang bisa dilakukan saat ini.

"Itu menurut saya tidak ada salahnya (menangkupkan atau sedekap tangan), orang juga tidak akan tersinggung," kata Dewi dalam acara bertajuk Wabah Covid-19 Positif di Indonesia, Bagaimana Selanjutnya?, di Gedung FKUI, Kamis (5/3/2020).


Menangkupkan tangan, kata dia, juga sebagai upaya yang bisa dilakukan agar tidak tertular virus, entah itu SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 maupun virus lainnya yang mungkin tanpa disadari ada di tangan seseorang.

Menangkupkan tangan sebagai pengganti berjabat tangan, bukan berarti orang tersebut sombong.

Justru Anda bisa menghargai orang lain dengan sedekap tangan sembari mengucapkan sapaan seperti selamat pagi, selamat siang ataupun sesuai kondisi, diiringi dengan senyuman.

"Juga itu cipika-cipiki (cium pipi kanan-cium pipi kiri), please deh, untuk sementara kita bisa melakukan sedekap (menangkupkan) tangan di depan orang lain dengan senyuman, jangan enggak senyum," ujar dia.

Menangkupkan tangan dan tidak perlu lagi cipika-cipiki, menurut dia, sudah cukup untuk membantu mencegah penularan dan penyebaran virus.

Meskipun, tidak semua orang terinfeksi virus corona atau Covid-19, sebab sulit mengidentifikasi secara kasat mata seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak, kecuali sudah melalui tahap tes laboratorium.

Ditegaskan oleh Dewi bahwa yang perlu dihindari bukanlah hanya virus Corona atau Covid-19 ini saja, melainkan banyak pula virus dan kuman lain penyebab penyakit kronis lainnya yang juga tanpa sadar kadang ada di lingkungan serta orang-orang sekitar.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/06/100300223/hindari-tertular-corona-ashanty-tak-mau-salaman-ini-kata-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke