Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2023, 10:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Muhdany Yusuf Laksono

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara Muhsin Palinrugi mengungkapkan, terdapat lima destinasi wisata yang dapat dikembangkan di Provinsi Kalimantan Timur untuk mendukung IKN.

"Di IKN, bicara pariwisata yang ada di kawasan pengembangan ini baru ada sekitar lima atau empat destinasi wisata yang potensial kita kembangkan," ujar Muhsin dilansir Antaranews, Rabu (4/10/2023).

Kelima destinasi yang dimaksud adalah tersebut adalah Goa Tapak Raja, Kawasan Mangrove Mentawir, Gunung Parung, Air Terjun Tembinus, serta Bukit Bengkirai.

Muhsin menjelaskan, destinasi wisata Goa Tapak Raja yang ditemukan oleh pendatang pada tahun 1983 ini berada sekitar 30 kilometer dari Titik Nol IKN memiliki potensi edukasi wisata (eduwisata).

Sementara di Kawasan  Mangrove Mentawir memiliki luas total kawasan sekitar 2.300 hektar dan 300 hektar dari total luasan itu dimanfaatkan sebagai ekowisata mangrove.

Baca juga: Tak Hanya Bandara VVIP, Pelabuhan IKN juga Dibangun November Ini

Pengunjung dapat menikmati beragam produk dari mangrove berupa kopi mangrove, jus mangrove, serta pupur atau bedak yang diproduksi oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Lokasi lain yakni Gunung Parung yang menyajikan keasrian hutan yang masih terjaga. Selanjutnya, Bukit Bangkirai yang juga memiliki keindahan hutan.

Dengan adanya potensi pariwisata yang ada di sekitar IKN Nusantara, Muhsin mengakui hingga kini masih ada kendala terkait sumber daya manusia (SDM) yang mengelola sektor pariwisata terutama pengelola tempat menginap atau homestay.

"Masih kendala yang kita hadapi dalam konteks SDM, misalnya, di daerah Wonosari ada homestay, hanya saja permasalahan SDM pengelola homestay itu," tuturnya.

Untuk mengatasi persoalan itu, Muhsin pun telah memprogramkan pelatihan pengelolaan homestay terkait pelayanan serta akan memberikan program pelatihan pemandu wisata.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, Kemenparekraf menawarkan solusi terkait pengembangan SDM melalui peningkatan kapasitas (upskilling).

"Tapi, kita harus tahu dulu peningkatan kapasitas seperti apa yang dibutuhkan," ujarnya.

Dengan mengetahui kebutuhan di daerah, hal ini dapat menjadikan program berjalan sesuai target yang diinginkan dan dibutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com