JAKARTA, KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berharap bus tanpa awak bisa digunakan di IKN pada 2-3 tahun mendatang atau sekitar tahun 2025-2026.
"Diharapkan dengan uji coba yang mumpuni, kita dapat menerapkan teknologi bus tanpa awak dalam 2-3 tahun ke depan," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Penerapan teknologi bus tanpa awak di IKN meliputi kebijakan pengendalian hingga pengoperasian kendaraan umum tersebut.
"Kami harapkan juga sudah terdapat beberapa peralatan yang memang menggunakan teknologi paling mutakhir," imbuh Bambang.
Sementara dilansir dari laman resmi IKN, kendaraan tanpa awak akan menjadi tulang punggung transportasi publik di IKN.
Kendaraan tanpa awak yang akan menjadi bagian penting sistem transportasi cerdas, menawarkan mobilitas sebagai layanan kepada warga.
“Kami ingin memiliki rute sesuai permintaan dan dinamis dari mobil tanpa awak kami daripada sistem bus yang terjadwal dengan rute tetap,” kata Kepala Bambang dalam peresmian uji kendaraan otonom pertama di Indonesia yang diadakan di Q-Big BSD City, Jumat (20/5/2022).
Baca juga: Jokowi Bakal Resmikan Groundbreaking Kawasan Terpadu Garapan Swasta di IKN
Kehadiran kendaraan otonom tersebut juga bertujuan untuk menciptakan mobilitas perkotaan yang lebih aman dan efisien, menghilangkan kemacetan dan emisi gas rumah kaca, serta menyediakan mobilitas bagi penyandang disabilitas dan kebutuhan khusus.
Selain itu, direncanakan 80 persen mobilitas di IKN akan ditopang oleh kendaraan umum listrik.
Chief Urban Mobility IKN Resdiansyah menjelaskan, saat ini OIKN sedang mematangkan konsep tersebut menjadi satu rencana induk transportasi.
Prinsipnya, konsep transportasi di IKN lebih berorientasi kepada kendaraan berupa angkutan umum ramah lingkungan dan berkelanjutan berbasis listrik atau electric vehicle (EV).
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa 80 persen transportasi di IKN adalah angkutan umum berbasis hijau seperti Electric Bus Rapid Transit (BRT), serta angkutan umum berbasis rel seperti MRT, LRT, dan lainnya.
"Ini penting jangan sampai dikira IKN menyiapkan konsep transportasi kendaraan listrik untuk kendaraan pribadi. Tidak sama sekali, tetapi arahnya adalah kendaraan angkutan umum massal berbasis green (EV)," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (20/2/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.