RITS Bakal Bantu Karyawan yang Diputus Kontrak Cari Kerja Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) bakal memfasilitasi karyawan yang terkena restrukturisasi manajemen Perusahaan untuk mencari pekerjaan baru.

"Bagi karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), PT RITS juga membantu mencari solusi agar mereka dapat bekerja di tempat lain dengan menawarkan jasa agensi pencarian bakat atau head hunter," ujar Kuasa Hukum PT RITS, Mochamad Sutami Attamimi dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (10/7/2023).

Selain itu, RITS juga akan memberikan pesangon kepada karyawan sesuai dengan peraturan dalam Undang-undang (UU).

"RITS menjamin segala hak karyawan akan tetap terpenuhi dan RITS menawarkan lebih dari apa yang sebenarnya UU sudah jamin," imbuh Kuasa Hukum RITS atau yang akrab dipanggil Miki.

Jelasnya, akan ada sekitar 20 orang yang terkena PHK. Posisi karyawan yang terkena restrukturisasi akan diganti oleh tenaga ahli asal Indonesia, sehingga membuka peluang kerja untuk masyarakat.

Direktur Utama PT RITS, Attila Keszeg mengatakan tujuan dari restrukturisasi ini adalah untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan dalam menyiapkan Multi Lane Free Flow (MLFF) di Indonesia.

"Kami saat ini sedang melakukan penataan kembali manajemen sekaligus mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk memperkuat sejumlah posisi dengan sumber daya manusia profesional andal," ucap Attila.

Baca juga: MLFF Sepenuhnya Didanai Hongaria, RITS: Ini Proyek Bilateral

Secara keseluruhan restrukturisasi akan dilakukan selama 6 bulan secara gradual termasuk proses rekrutmen untuk mengisi kebutuhan yang akan meningkat seiring dengan berjalannya fase operasional ini.

"Kami, Roatex Indonesia mengundang Anda, calon karyawan terbaik bangsa, untuk menjadi bagian dari sejarah jalan tol dan transportasi Indonesia," tandas Attila.

Sebagai informasi, PT RITS merupakan Badan Usaha Pelaksana MLFF. RITS merupakan anak perusahan Roatex Ltd. Zrt. yang berasal dari Hongaria.

Saham RITS dimiliki 99 persen oleh Roatex Ltd. Zrt., dan sisanya atau 1 persen milik perseorangan yang juga berasal dari Hongaria.