JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) disebut akan menjadi moda transportasi yang ramah lingkungan. Sebab, dalam operasionalnya menggunakan sumber daya listrik.
Dengan sumber energi listrik, KCJB turut serta menekan emisi karbon seiring penggunaan bahan bakar dari energi yang lebih bersih.
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry menyampaikan, penggunaan energi listrik pada layanan KCJB diharapkan mampu mengurangi emisi karbon di wilayah yang dilalui dari Jakarta hingga Bandung.
"KCJB turut serta dalam kelestarian lingkungan melalui penggunaan energi listrik dalam operasionalnya. Pasalnya, polusi yang dihasilkan dari kereta api dengan bahan bakar listrik adalah nol atau tidak ada sama sekali jika dibandingkan dengan kereta api bertenaga diesel," terangnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Selasa (02/05/2023).
Baca juga: Pemerintah Telah Guyur PMN Rp 10,1 Triliun demi KCJB dan LRT Jabodebek Beroperasi 18 Agustus
Sebagaimana berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Departement for Transport Britania Raya (DfT), karbon per mil penumpang dari kereta listrik lebih rendah hingga 35% dibandingkan kereta diesel.
Adapun dalam pengoperasian KCJB, stasiun, dan seluruh peralatan yang terpasang di trase dari Halim hingga Tegalluar, dibutuhkan kekuatan hingga 246,3 MVA.
Nantinya, tenaga listrik di KCJB akan disalurkan melalui jaringan Listrik Aliran Atas atau Overhead Catenary System (OCS).
Sementara jelang pengoperasian KCJB pada Agustus 2023 mendatang, pemasangan OCS sudah hampir selesai seluruhnya.
Progres pemasangan OCS dari Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar sudah mencapai di atas 80%. Bahkan untuk ruas Padalarang hingga Stasiun Tegalluar pemasangannya telah 100%.
KCIC pun akan terus mengawal jalannya pemasangan OCS agar sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan serta terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder.
"Saat ini KCIC bersama seluruh kontraktor sedang melakukan percepatan pemasangan OCS di beberapa stasiun, depo, dan ruas tertentu," tutup Rahadian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.