Pengguna Transportasi Umum di Jakarta yang Pindah-pindah Moda Bertumbuh

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengguna transportasi umum multi moda (lebih dari satu moda) di Jakarta terus bertumbuh.

Hal itu berkaitan dengan layanan tarif integrasi transportasi umum di Jakarta, yakni MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan TransJakarta.

Direktur Utama PT JakLingko Indonesia (JLI) Mega Indahwati Tarigan menyampaikan, fenomena kenaikan pengguna multimoda terlihat berdasarkan data total transaksi JakLingko Januari 2023 maupun Februari 2023.

Baik itu yang menggunakan kartu uang elektronik maupun QR (aplikasi JakLingko).

"Kita melihat (data) kenaikan itu berdasarkan transaksi daily average atau per hari," imbuh Mega dalam Focus Group Discussion (FGD) Integrasi Tarif dan Skema PSO yang Tepat Sasaran, secara daring, pada Selasa (28/03/2023).

Baca juga: Terungkap, Ini Keluhan Warga Soal Tarif Integrasi Transportasi Umum di Jakarta

Untuk transaksi berbasis kartu, transaksi multimoda mengalami kenaikan sekitar 10 persen dari Januari ke Februari 2023.

Sedangkan, untuk jumlah transaksi single moda (satu moda) mengalami kenaikan meskipun kecil, yakni sekitar 3 persen.

"Jadi kalau melihat ini kami cukup optimistis transaksi multimoda mengalami pertumbuhan lebih pesat dibandingkan single moda," tandasnya.

Untuk itu, ke depannya JLI menyebut akan melakukan sosialisasi lebih gencar kepada masyarakat terkait layanan tarif integrasi antara MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan TransJakarta.

"Mungkin ke depan sosialisasi lebih dimasifkan, sehingga pengguna multimoda bertambah banyak," jelasnya.

Beralih ke transaksi berbasis QR atau aplikasi JakLingko, multimoda juga menunjukkan kenaikan seperti transaksi berbasis kartu.

"Kurang lebih sama, multimoda mengalami kenaikan sekitar 15 persen," tutup Mega.