JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam berbagai kesempatan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tak henti menyebut, terdapat kenaikan jumlah pemudik Lebaran pada tahun 2023 ini yang mencapai 123 juta orang, dibandingkan tahun lalu sebanyak 85 juta orang.
Hal ini dilakukan agar penanganan mudik Lebaran tahun 2023 terus ditingkatkan agar lebih baik dan memberikan kenyamanan.
"Kami melaporkan bahwa terjadi suatu kenaikan jumlah saudara-saudara kita yang mudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang," ujar Budi usai rapat terbatas yang membahas mudik bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti dikutip dari keterangan persnya dalam laman YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/3/2023).
Untuk di Jabodetabek, jumlah pemudik mengalami kenaikan dari yang awalnya 14 juta orang, menjadi 18 juta orang.
Baca juga: Tiket KA Lebaran Sudah Laku 1 Juta, Ini Tanggal Favorit Pemudik
Kata Budi, artinya terjadi kenaikan sebesar 47 persen untuk nasional, dan 27 persen untuk Jabodetabek.
"Kami melakukan ini dengan satu ketelitian, bisa dikatakan margin error-nya kurang dari 5 persen. Tahun-tahun lalu, itu relatif sama," sambungnya.
Apabila dilihat dari apa yang dilakukan oleh pemudik, mereka ada pilihan transportasi laut, udara, kereta api (darat).
Untuk udara, kereta api, dan laut, relatif manageable (mudah diatur). Karena, menggunakan sarana tiket. Sehingga, Pemerintah bisa mengontrol jumlah yang membeli dan sebagainya.
Kemenhub bersama dengan Kakorlantas Polri dan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) telah berkoordinasi untuk mengatur mudik Lebarab tahun ini yang begitu signifikan.
Dari catatan riset Kemenhub, maka akan ada 22 persen pemudik menggunakan mobil pribadi, dan 20 persen menggunakan sepeda motor.
"Untuk mobil pribadi, memang akan terjadi suatu penumpukan di (tol) Cipali dan (pelabuhan) Merak," katanya.
Pemerintah pun juga menyarankan agar pemudik tidak menggunakan sepeda motor. Karena, tingkat kecelakaan tertinggi adalah pengguna sepeda motor.
"Apalagi, yang ditempuh itu dari 3 jam hingga 10 jam. Jadi, melelahkan sekali," tandas Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.