Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2023, 18:02 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR akan membangun rumah susun (rusun) atau apartemen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Juni 2023.

Proyek ini ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2024, bersamaan dengan pemindahan ibu kota negara tahap pertama.

Oleh karena itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto memberikan tantangan kepada para arsitek guna menciptakan inovasi teknologi yang cepat bangun untuk gedung tinggi.

"Saya juga ingin memberikan tantangan kepada arsitek untuk bisa menyiapkan desain pra-cetak modular yang volumetrik," kata Iwan dalam acara ARCH:ID 2023 di ICE BSD, Tangerang pada Jumat (17/3/2023).

Inovasi desain pra-cetak dan modular volumetrik tengah dikembangkan oleh Kementerian PUPR dengan harapan bisa membuat proyek rusun ASN IKN menjadi lebih cepat beres.

Selain itu, diharapkan pula muncul inovasi baru terkait konstruksi rumah tahan gempa, mengingat Indonesia merupakan negara yang rawan bencana.

Teknologi pra-cetak dan modular juga menjadi andalan dalam dunia konstruksi rumah relokasi korban bencana yang membutuhkan waktu penyelesaian secepat mungkin.

Sementara mengenai apartemen ASN IKN, Iwan menyebut tender proyek tersebut akan dilaksanakan pada pekan ini.

Baca juga: ARCH:ID 2023 Digelar, Ada Bincang IKN hingga Pameran Cat

"Rumah ASN kan belum tender, baru mulai tender minggu ini," ucap Iwan.

Pembangunan 47 tower apartemen ASN di IKN merupakan porsi Pemerintah yang akan dibangun menggunakan pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 9,4 triliun.

Selain didanai APBN, apartemen ASN IKN juga bakal digarap lewat skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) oleh tiga perusahaan, yaitu Korea Land and Housing Corporation (KLHC), PT Risjadson Brunsfield Nusantara-CCFG Corp (Konsorsium Nusantara), dan PT Summarecon Agung Tbk.

Nilai investasi yang siap digelontorkan dari ketiga investor tersebut totalnya mencapai Rp 41 triliun.

Untuk rinciannya, KLHC akan membangun 23 tower dengan perkiraan setara dengan 1.100 unit apartemen senilai Rp 8,65 triliun.

Kemudian Konsorsium Nusantara akan membangun sebanyak 60 tower dengan total apartemen mencapai 3.000-4.000 unit senilai Rp 30,8 triliun.

Ketiga adalah Summarecon yang akan membangun 6 tower apartemen dengan nilai investasi Rp 1,67 triliun.

Kendati demikian, Iwan tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai tender apartemen ASN IKN yang dilaksanakan pekan ini adalah untuk skema pendanaan APBN atau KPBU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com