Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah Kaprah, Ini Beda Titik Nol di IKN dengan Sabang

Kompas.com - 04/02/2023, 13:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN) berbeda dengan titik nol kilometer di Sabang, Provinsi Aceh, maupun kota/kabupaten lainnya di Indonesia.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga mengungkapkan hal itu dalam unggahan video akun Instagram resmi Kementerian PUPR, Sabtu (04/02/2023).

Dia menjelaskan, titik nol IKN merupakan suatu titik referensi yang diadopsi oleh semua pihak dalam melakukan pekerjaan pembangunan infrastruktur di IKN.

"Di IKN ini, patokan bersama kita mulainya dari sini nolnya (titik nol IKN). Tapi ini bukan kilometer (koordinat pengukuran jarak), yang dimaksud bukan kilometer nol (KM 0) seperti di Sabang, bukan," ujarnya.

Menurutnya, titik nol IKN menjadi patokan yang menggambarkan ketinggian elevasi dari setiap bangunan-bangunan yang ada di IKN.

"Jadi dari titik nol ini, x, y, z, koordinat istilahnya BM, benchmarking. Jadi nanti ada gedung tinggi, oh yang itu 40 meter, yang ini misalnya 42 meter, dari mana? Dari sini (titik nol IKN)," bebernya.

Baca juga: Jokowi Bakal Ajak Investor ke IKN Akhir Februari, Siapa Saja?

Oleh sebab itu, pada awal pembangunan IKN, Pemerintah menetapkan terlebih dahulu titik nol IKN sebagai parameter ketinggian bangunan-bangunan di kawasan IKN.

"Titik nol, kalau kita mau bekerja, kita harus sepakat. Semua harus memiliki referensi yang sama. Makanya ini (titik nol IKN) yang pertama kali kita buat," pungkas Danis.

Perlu diketahui, titik nol IKN berlokasi di Kecamatan Samboja dan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Sementara secara geografis keseluruhan, IKN terletak di 117°0’ BT dan 0°38’ LS di bagian utara, 117°11’ BT dan 1°15’ LS di bagian selatan, 116°31’ BT dan 0°59’ LS di bagian barat, dan 117°18’ BT dan 1°6’ LS di bagian timur.

IKN meliputi wilayah daratan seluas 256.142 hektar dan wilayah perairan laut seluas 68.189 hektar.

Dari wilayah daratan tersebut, kawasan pusat IKN adalah seluas 56.180 hektar dan kawasan pengembangan IKN seluas 199.962 hektar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Quality Time Penghuni Rumah, Alam Sutera Hadirkan The Gramercy dengan Desain dan Fasilitas Hotel Bintang 5

Dukung Quality Time Penghuni Rumah, Alam Sutera Hadirkan The Gramercy dengan Desain dan Fasilitas Hotel Bintang 5

BrandzView
Akses Tol Langsung Bikin Paramount Patals Jadi Makin Strategis

Akses Tol Langsung Bikin Paramount Patals Jadi Makin Strategis

Hunian
Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Tiga Bulan Pertama, BSDE Raup Pra-penjualan Rp 2,22 Triliun

Berita
Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Selasa Besok, Jokowi Akan Serahkan 10.323 Sertifikat Elektronik di Banyuwangi

Berita
Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Kata AHY, Kini Harga Tanah di Huntap Petobo Naik 4 Kali Lipat

Berita
Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

Ini Keuntungan Punya Tanah Kavling Siap Bangun di Kawasan Strategis

BrandzView
LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Pengguna Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Penataan KSPN Wakatobi Dilanjutkan, Beres Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pati: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Penataan KSPN Wakatobi Tahap II Rampung Tahun Ini, Apa Saja?

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cilacap: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

[POPULER PROPERTI] Penyebab Harga Rumah di Denpasar Naik Tiap Tahun

Berita
Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Penataan Kawasan Wisata Wakatobi Tahap I Telan Anggaran Rp 96,54 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kendal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com