Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pintas Mengwitani-Singaraja Beres, Tingkat Kecuraman Jadi 6 Persen

Kompas.com - 03/02/2023, 17:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalan pintas (shortcut) pada ruas jalan nasional Mengwitani-Batas Kota Singaraja telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (2/2/2023).

Untuk diketahui, Jalan Nasional Mengwitani-Batas Kota Singaraja merupakan Jalur Pulau Bali yang menghubungkan Bali Selatan dengan Bali Utara.

Sehingga dengan pembangunan shortcut ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah tikungan tajam/kelokan curam yang menjadi titik rawan kecelakaan (black spot), serta tingkat kecuraman jalan.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, seluruh ruas jalan shortcut yang dibangun memiliki lebar standar 7 meter dan bahu jalan 2 meter, serta dilengkapi dengan lampu penerangan jalan.

"Pembangunan ruas jalan shortcut yang menghubungkan Mengwi ke Singaraja tersebut sangat dibutuhkan karena sebelumnya kondisi jalan sempit dan berkelok-kelok," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip dari laman Kementerian PUPR, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Pembangunan Jalan Kelar Maret, Labuan Bajo-Tanamori Cuma 30 Menit

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali Apri Artoto menambahkan, pembangunan jalan shortcut Mengwitani-Batas Kota Singaraja yang sudah selesai ditangani adalah pada segmen 3, 4, 5, 6, 7A, 7B, 7C, dan 8 dengan panjang 5,68 km.

Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN senilai Rp 396,7 miliar selama tahun 2018-2022.

"Pembangunan shortcut untuk mengurangi tingkat kecuraman jalan nasional Mengwitani-Batas Kota Singaraja dari sebelumnya rata-rata 27% menjadi maksimal 6%," jelas Apri Artoto.

Pembangunan jalan pintas (shortcut) Mengwitani-Batas Kota Singaraja di Provinsi Bali.Dok. Kementerian PUPR Pembangunan jalan pintas (shortcut) Mengwitani-Batas Kota Singaraja di Provinsi Bali.
Pada tahun 2019, telah diselesaikan titik 5 dan 6 sepanjang 1.950 meter, titik 3 sepanjang 480 meter, serta titik 4 sepanjang 1.096 meter.

Selanjutnya diselesaikan titik 7 yang dibagi 7A sepanjang 182 meter, titik 7B sepanjang 278 meter, dan titik 7C sepanjang 141 meter.

Kemudian titik 8 dengan panjang jalan 1.404 meter, serta dua jembatan masing-masing sepanjang 100 meter dan 60 meter.

Baca juga: Gelontorkan Rp 32 Triliun, Jokowi Akan Perbaiki Jalan di Daerah

Menurut dia, pembangunan shortcut dilanjutkan pada ruas jalan titik 7D dan 7E dengan panjang 555 meter.

Pengamanan permukaan lereng menggunakan metode kombinasi matras perkuatan dan vegetasi yang ditanam secara taplok.

"Setidaknya ada 6 jenis tanaman yang digunakan untuk perkuatan muka lereng, seperti tanaman kersen dengan keunggulan pengendali erosi tanah permukaan," pungkas Apri Artoto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com