Tol Akses Patimban Dukung Kelancaran Logistik Subang Smartpolitan

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Jalan Tol Akses Patimban segera dimulai setelah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Akses Patimban di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa (24/1/2023).

Jalan tol ini akan menghubungkan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan Pelabuhan Patimban.

Selain itu, Tol Akses Patimban juga akan mempermudah jalur logistik kawasan industri di sekitarnya, sebut saja Subang Smartpolitan.

Subang Smartpolitan adalah sebuah kota mandiri terintegrasi yang akan terkoneksi langsung dengan Seksi 1 dan 2 Jalan Tol Akses Patimban.

Sebelumnya, Surya Internusa Group yang merupakan induk usaha dari PT Nusa Raya Cipta Tbk dan PT Suryacipta Swadaya telah merencanakan sinergi strategis berupa pengembangan kawasan Subang Smartpolitan yang dipadukan dengan keikutsertaan dalam penyediaan infrastruktur transportasi.

Ini bertujuan untuk mewujudkan sebuah kota baru yang ideal bagi para investor dan pelaku bisnis, hingga dapat berkontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Managing Director PT Suryacipta Swadaya Hudaya Arryanto menyampaikan, pihaknya sangat antusias pembangunan Jalan Tol Akses Patimban akan segera dimulai.

"Kami percaya Jalan Tol Akses Patimban akan menjadi pendorong dan tulang punggung pengembangan kota-kota dan kawasan industri baru di wilayah Subang dan Jawa Barat, termasuk kawasan kami yaitu Subang Smartpolitan," kata Hudaya dalam keterangan resminya.

Baca juga: Ini Profil Pemenang Lelang Tol Akses Patimban

Ia menuturkan, Subang Smartpolitan seluas 2.717 hektar adalah kota mandiri terintegrasi dengan konsep smart and sustainable yang menerapkan infrastruktur serta fasilitas cerdas berbasis IoT untuk mengakomodasi kebutuhan industri, bisnis dan sosial di kawasannya.

Sebagai informasi, Jalan Tol Akses Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 5,03 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun.