JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pasar apartemen di Jakarta nampak kian lesu setelah diterpa pandemi Covid-19.
Bahkan menurut Head Research Department Colliers Indonesia Ferry Salanto, kondisi pasar apartemen di Indonesia ternyata sudah menunjukan tanda-tanda penurunan performa sebelum pandemi Covid-19 terjadi yakni pada tahun 2019.
"Sebelum tahun 2019, penjualan apartemen sudah menurun. Hal ini karena pembeli apartemen adalah para investor bukan end user," ungkap Ferry.
Berdasarkan data Colliers Indonesia, jumlah kumulatif apartemen di Jakarta pada kuartal III-2022 mencapai 219.859 unit.
Angka tersebut naik 0,1 persen secara kuartalan atau 1,3 persen secara tahunan karena ketambahan Southgate Residence di Jakarta Selatan yang menyumbang 189 unit.
Baca juga: Ini Lima Apartemen Tertinggi di Indonesia
Sementara jumlah apartemen yang terserap pada kuartal III-2022 adalah 87,4 persen atau hanya tumbuh 0,2 persen secara kuartalan.
Kinerja kurang menggembirakan juga terjadi pada segmen apartemen servis, saat ini tercatat ada sebanyak 6.474 unit di Jakarta berkat dibukanya Citadines Sudirman Jakarta.
Bertambahnya pasokan tersebut membuat okupansi apartemen servis turun 1,5 persen secara kuartalan menjadi 59,8 persen.
Hal serupa diperlihatkan Knight Frank Indonesia dalam risetnya, bahwa dari total pasokan apartemen yang tersedia di Jakarta hingga Juni 2022 sebanyak 9.348 unit, hanya terisi 58,8 persen.
Itu artinya sekitar 5.496 unit apartemen yang sudah berpenghuni. Sedangkan 3,851 unit sisanya masih menanti penyewa.
Baca juga: Pasar Apartemen Tiarap, Sejumlah Pengembang Fokus Jual Rumah Tapak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.