Proyek Rel Simpang Joglo Masuk Tahap 2, Waspadai Kepadatan Lalu Lintas

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah membangun jalur ganda kereta api (KA) layang (elevated) Solo-Semarang Fase 1 Solo Balapan-Kalioso.

Pembangunan dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan di Simpang Joglo, Surakarta, yang disebut sebagai titik termacet di Indonesia.

Melansir laman resmi Kemenhub, Rabu (10/8/2022), proyek yang dimulai sejak bulan Februari 2022 ini telah masuk ke tahap 2.

Pekerjaan yang akan dilakukan adalah switch over pada Minggu kedua Agustus 2022 dan dilanjutkan dengan pekerjaan struktur pilar jalur KA layang.

Pekerjaan struktur pilar ini direncanakan akan berlangsung selama 7 bulan, sejak Agustus 2022-Februari 2023.

Baca juga: Promo Merdeka KAI, Kereta Jarak Jauh Mulai Rp 17.000, Cek di Sini

Adapun akibat pembangunan ini, akan terjadi penyempitan di Jalan Kolonel Sugiyono, Jalan Manunggal dan Jalan Solo Purwodadi.

Oleh karena itu, masyarakat diminta mewaspadai kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat agar tidak menimbulkan masalah selama berlangsungnya rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan.

"Ke depan pembangunan akan semakin intensif dan akan sedikit mengganggu lalu lintas. Oleh karenanya, rekayasa lalu lintas harus disiapkan dan diumumkan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan masalah," ucapnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming. Dirinya mengatakan bakal segera mensosialisasikan adanya rekayasa lalu lintas kepada masyarakat.

Baca juga: Beroperasi Penuh Juni 2023, Ini Progres Proyek Kereta Cepat

"Akan ada titik kemacetan baru karena pekerjaan pembangunan sudah dimulai. Saya minta warga Solo bersabar dulu, semoga pembangunan bisa selesai sesuai target, dan nantinya sudah tidak ada macet lagi di Simpang Joglo," tutur Gibran.

Sementara Fase 1 Solo Balapan-Kalioso sepanjang 10 kilometer spoor (Km'sp) mencakup 1,8 Km'sp jalur KA layang dan bakal menjadi rel layang terpanjang di Indonesia.

Kehadiran jalur ini penting untuk meningkatkan aglomerasi Solo, Semarang, Purwokerto, dan Yogyakarta (Joglosemar), serta ditargetkan selesai pada April 2024 mendatang.