Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Gandeng ITB dan UGM Tinjau Kesiapan Operasi Kereta Cepat dan LRT Jabodebek

Kompas.com - 30/07/2022, 21:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai tenaga ahli dalam meninjau kesiapan operasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Nantinya, para tenaga ahli dari UGM maupun ITB akan melakukan peninjauan bersama konsultan Crossrail International yang ditugaskan dari Departemen Transportasi Inggris.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi beralasan, digandengnya ITB maupun UGM sebagai tenaga ahli karena ingin menciptakan zero accident (kecelakaan nol).

Baca juga: Tunnel 2 Kelar, Semua Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tembus

Sebab, imbuh Budi, kedua proyek tersebut sarat akan teknologi baru dalam pembangunannya.

"Oleh karenanya, saya datang ke laboratorium ini (Laboratorium Transportasi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan UGM) untuk mengundang langsung keterlibatan UGM dan ITB menjadi tenaga ahli pendamping Kemenhub," ucapnya dikutip dari laman Kemenhub, Sabtu (30/7/2022).

Pada kesempatan tersebut, Menhub menegaskan pihaknya ingin agar nantinya KCJB dan LRT Jabodebek tidak hanya memiliki kualitas konstruksi yang baik, namun juga standar pelayanan dan keselamatan yang prima saat beroperasi nanti.

Dia berharap agar nantinya kedua proyek tersebut memiliki kualitas yang sama dengan Kereta Cepat Shinkansen di Jepang.

Menhub menyakini Indonesia mampu bersaing dengan negara luar karena dilihat dari Moda Raya Terpadu (MRT) yang dimiliki Tanah Air sudah berpengalaman.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terancam Molor, Ada Apa?

Ini termasuk dengan Kereta Api Indonesia (KAI) yang juga sudah punya pengalaman pada pengoperasian LRT.

Maka dari itu, baik LRT Jabodetebek maupun KCJB harus berhasil dalam menciptakan kasus kecelakaan nol. 

Hal lainnya juga dia mendorong peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada proyek infrastruktur transportasi.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UGM Prof. Ir. Selo mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi Kemenhub yang telah melibatkan perguruan tinggi di Indonesia dalam proyek pembangunan infrastruktur transportasi.

Menurut Selo, hal ini menjadi kesempatan bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi pada pembangunan infrastruktur transportasi, khususnya teknologi sektor perkeretaapian.

"Terima kasih kesempatan yang diberikan Kemenhub untuk masuk ke dunia perkeretaapian. Kami selama ini mungkin kurang area bermain, kurang masuk kesana, tentu hal ini menjadi suatu kesempatan yang luar biasa agar dapat berkontribusi membangun kemandirian teknologi," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com