Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Benteng Pendem Ngawi, Bukti Keinginan Belanda Kuasai Indonesia secara Utuh

Kompas.com - Diperbarui 13/01/2023, 14:44 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi adalah salah satu situs bersejarah peninggalan kolonial Belanda yang terletak di Provinsi Jawa Timur.

Benteng ini dibangun pada tahun 1839 oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch yang menguasai Ngawi kala itu.

Dilansir dari laman resmi Desa Bintoyo, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, benteng ini juga disebut Benteng Pendem karena sengaja dibangun lebih rendah dari tanah di sekitarnya sehingga tampak terpendam.

Pembangunannya memanfaatkan keberadaan aliran sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.

Daerah Ngawi dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur saat itu. Ngawi juga sempat menjadi pusat pertahanan Belanda di Madiun dan sekitarnya.

Baca juga: Arkeolog Minta Pengelolaan Benteng Pendem Ngawi Memperhatikan Sisi Cagar Budaya

Oleh karena itu, Benteng Pendem dibangun sebagai zona pertahanan Belanda untuk melumpuhkan transportasi logistik para pasukan Pangeran Diponegoro.

Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem NgawiKompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi
Benteng ini berdiri di kawasan seluas 15 hektar dengan 5 hektar merupakan bangunan ini. Dulunya, Benteng Pendem dihuni oleh 250 tentara Belanda dan 60 kavaleri.

Di sebelah selatan benteng terdapat dua buah sumur sedalam 100-200 meter yang dipercaya digunakan oleh Belanda untuk membuang jenazah korban tahanan dan pekerja rodi.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Andi Muhammad Said berpendapat bahwa Benteng Pendem merupakan bukti nyata keinginan Pemerintah Belanda untuk menguasai Indonesia secara utuh.

Benteng Pendem Ngawi juga menyimpan bukti nyata kecanggihan drainase yang diterapkan oleh Belanda.

Halaman:


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com