Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Residensial Diprediksi Moncer di Sekitar Tol Yogyakarta-Solo-Kulonprogo

Kompas.com - 05/07/2022, 21:51 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek jalan tol Yogyakarta-Solo-Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo saat ini tengah dikerjakan oleh pemerintah.

Jalan tol dengan total panjang 96,57 kilometer ini ditargetkan bisa tersambung secara keseluruhan pada tahun 2024 mendatang.

Jika sudah mulai dioperasikan, tentu akan ada banyak bisnis yang berkembang di daerah sepanjang jalan tol ini ada.

Baca juga: Dilirik Konglomerat Malaysia, Begini Progres Tol Yogyakarta-Solo

Menurut Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syauka, bisnis yang akan berkembang di sepanjang jalan tol Yogyakarta-Solo-YIA Kulonprogo adalah bisnis residensial terutama untuk mahasiswa.

“Jika melihat rencana jalurnya, Klaten dan Kulonprogo akan menjadi area prospektif yang dilalui," ujar Syarifah dalam wawancara bersama Kompas.com.

"Dengan keberadaan beberapa perguruan tinggi, usaha student housing bepotensi tumbuh selain residential secara umum,” jelasnya. 

Menurut Syarifah, bagi para pengusaha yang ingin mengembangkan usahanya maka harus melihat lagi rencana tata ruang daerah tersebut.

“Mempelajari rencana tata ruan daerah setempat sangat penting agar mereka dapat menemukan pola dan strategi usaha kedepan yang sesuai dengan rencana pengembangan kawasan,” papar Syarifah.

Ia menambahkan, terkait dengan ini, pemerintah dapat mempertimbangkan alokasi ruang untuk kegiatan komersial berskala mikro sampai makro dalam koridor/jalur pengembangan transportasi.

“Kerjasama dan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat menjadi penting untuk produktivitas wilayah yang lebih optimal,” tandasnya.

Baca juga: Tol Semarang-Demak Dibangun di Atas Laut, Basuki Minta Tantangan Konstruksi Diperhatikan

Sebagai informasi nilai investasi jalan tol Yogyakarta-Solo-Kulonprogo diperkirakan senilai Rp 26,63 triliun dengan masa konsesi 40 tahun sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Kehadiran tol ini diharapkan menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya, khususnya sektor pariwisata di kawasan DPSP Borobudur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com