Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Usul Lelang Tol Akses Pelabuhan Patimban Pakai LCB, Apa Itu?

Kompas.com - 30/06/2022, 12:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengusulkan lelang metode Local Competitive Bidding (LCB) untuk proyek Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban.

Maksudnya, metode lelang ini akan menggunakan pendanaan dari luar negeri tetapi mengedepankan kontraktor-kontraktor lokal.

Namun demikian, hal ini masih menjadi pembahasan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

"LCB umumnya tidak dipakai untuk paket fisik sebesar ini, untuk itu Pemerintah Jepang memerlukan waktu untuk meneliti penggunaan metode LCB,” ujar Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (30/6/2022).

Sementara itu, Chief Representative JICA Takehiro Yasio mengatakan, JICA telah menerbitkan surat persetujuan untuk pelaksanaan advance procurement consulting services (layaan konsultasi pengadaan lanjutan) dengan metode post-qualification (pascakualifikasi).

Selain terkait Tol Akses Pelabuhan Patimban, Basuki juga membahas terkait peningkatan studi yang tengah berlangsung oleh JICA.

Baca juga: Indonesia dan Jepang Sepakat Kembangkan Kapasitas Pelabuhan Patimban

Salah satu studi strategis dan telah selesai Maret 2022 lalu adalah Formulation in Irrigation System and Development and management Strategy for Food Security (FIDAMS).

Di samping FIDAMS, terdapat dua studi yang tengah berlangsung. Pertama, Project for Coastal Disaster risk Reduction Plan Study on The North Coast of Java Island.

Studi ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana seperti banjir rob dan erosi pantai di Pantai Utara Pulau Jawa melalui survei data dasar dan perumusan rencana induk pengelolaan pesisir.

Untuk studi ini, Basuki minta untuk difokuskan di dua kota di Provinsi Jawa Tengah yaitu Pekalongan dan Semarang.

Kedua, studi mengenai Project for Flood Control Master Plan Towards Disaster Risk Reduction Investment.

Pada studi ini, Basuki meminta untuk difokuskan di wilayah Sungai Jratun dan Sungai Serayu. Fokus khusus untuk Sungai Serayu adalah pengendalian sedimentasi di Bendungan Mrican di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kegiatan studi ini meliputi pemberian bantuan teknis dalam menetapkan prinsip-prinsip rencana induk pengendalian banjir.

Selanjutnya, perumusan rencana induk di daerah aliran sungai percontohan, serta meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk mendorong pelaksanaan rencana induk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com