Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Properti di Daerah Bandung Timur Masih Alami Penurunan

Kompas.com - 30/06/2022, 13:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi di daerah Jawa Barat pada kuartal pertama tahun 2022 menunjukan angka yang menggembirakan.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pertumbuhannya mencapai 5,61 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,01 persen secara tahunan.

Tingginya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menunjukkan adanya kenaikan ekspor, investasi, maupun konsumsi masyarakat.

Namun, Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan pesatnya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pasca pandemi masih belum diikuti oleh sektor properti khususnya di wilayah Bandung Timur.

Baca juga: Bagaimana Cara Sektor Properti Capai Target Emisi Nol Bersih?

Apalagi tercatat tren indeks harga maupun indeks suplai properti masih sangat fluktuatif dan cenderung mengalami penurunan.

"Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) kuartal-1 2022 menunjukkan di salah satu area  Bandung Timur yakni Buahbatu, indeks harga properti mengalami penurunan hingga 0,6 persen secara kuartalan dan sebesar 2,7 persen secara tahunan,” ujar Marine.

Sementara itu, indeks suplai properti Buahbatu mengalami penurunan sebesar 4,3 persen secara kuartalan. Namun mengalami kenaikan sebesar 4,3 persen secara tahunan.

Sedangkan indeks permintaan properti Buahbatu cenderung mengalami kenaikan yaitu sebesar 8,2 persen secara kuartalan dan 6,2 persen secara tahunan.

Sementara di dua area lainnya di wilayah Bandung Timur, yakni Gedebage dan Cileunyi, tren indeks permintaan properti tercatat mengalami penurunan sangat tajam.

Di area Gedebage, terjadi penurunan permintaan properti sebesar 0,4 persen secara kuartalan dan 26,9 persen secara tahunan.

Baca juga: Kuartal I-2022, Kredit Properti Tumbuh Hingga 5 Persen

Sedangkan di area Cileunyi terjadi hal yang sama yakni penurunan permintaan sebesar 7,5 persen secara kuartalan dan 36,1 persen secara tahunan.

Data RIPMI tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 700.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com