Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Pemerintah Tangani Banjir Rob di Jateng

Kompas.com - 22/06/2022, 06:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir-akhir ini bencana banjir rob melanda pesisir utara Pulau Jawa, khususnya turut Provinsi Jawa Tengah (Jateng)

Hal ini perlu menjadi atensi dan segera ditangani, agar air laut tak lagi bisa masuk ke permukiman masyarakat di pesisir Pantai Utara Jateng.

Untuk itu, Kementerian PUPR melakukan sejumlah penanganan banjir rob di Jateng.

Proyek infrastruktur sumber daya air itu beberapa di antaranya berada di Kota Semarang dan Pekalongan.

Baca juga: Ini Desakan Walhi kepada Pemerintah Atasi Banjir Rob di Pantura Jateng

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Adek Rizaldi menyampaikan, penanganan banjir rob di Kota Semarang tahap 1 telah dilakukan mulai 2016-2019. Berupa tanggul laut hingga rumah pompa.

Sementara proyek penanganan banjir rob kini telah masuk pembangunan tahap 2. Salah satunya berupa tanggul laut sepanjang 2 kilometer.

"Tahap kedua kita lanjut lagi mulai 2021, mengintegrasikan (tanggul laut) dengan pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak," ujar Adek Rizaldi kepada Kompas.com, Selasa (21/06/2022).

Salah satu titik lokasi pembangunan tanggul laut di Kota Semarang yakni Jalan Arteri Yos Sudarso. Tinggi atau elevasinya sekitar 2,7 meter.

Menurut dia, anggaran proyek penanganan banjir dan rob di Semarang senilai Rp 206 miliar. Kini progresnya sudah sekitar 90 persen.

"Dikerjakan mulai tahun lalu sampai nanti Agustus tahun ini selesai," jelasnya.

Sejumlah proyek penanganan banjir rob di Jateng.Dok. BBWS Pemali Juana Sejumlah proyek penanganan banjir rob di Jateng.
Baca juga: Pro dan Kontra di Balik Penghargaan Sistem Pengendalian Banjir Jakarta

Kemudian, lokasi lain yang sedang dilakukan penanganan banjir rob yaitu di Pekalongan. Berupa pengendalian banjir rob Sungai Loji dan Sungai Banger.

Untuk Sungai Loji sepanjang 7,5 kilometer, sementara Sungai Banger Banger 7,2 kilometer. Terdiri dari 3 paket pengerjaan dengan total anggaran Rp 1,1 triliun.

"Progresnya baru sekitar 10 persen. Mulai dikerjakan tahun lalu sampai nanti selesainya di 2023," kata Adek Rizaldi.

Pembangunan di Pekalongan memang menelan biaya besar. Karena penanganannya sekali sampai tuntas, berbeda dengan Kota semarang yang bertahap sejak 2016.

Di sisi lain, untuk penanganan di Pekalongan juga berbeda dengan Semarang. Karena berdasarkan kejadian 23 Mei 2022 lalu, air laut masuk sungai dan melimpas ke permukiman.

"Sehingga (tanggul) sungainya yang kita tinggikan di situ (Pekalongan). Beda dengan Semarang yang airnya masuk dari garis pantai, jadi tanggul laut yang kita bangun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com