Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKN Pindah, Bogor akan Menjadi Pusat Pertumbuhan Properti Residensial

Kompas.com - 21/06/2022, 21:13 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Pemerintah sudah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Meskipun wilayah selatan DKI Jakarta dinilai masih menjadi pusat pertumbuhan residensial, namun wilayah Bogor dinilai akan lebih unggul di masa depan.

Ketua Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi Apindo Sanny Iskandar mengatakan perpindahan IKN ini akan mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah penyangga Jakarta.

“Di wilayah barat Jakarta seperti Serpong Tangerang sudah lebih dulu menjadi pusat residensial, dan mulai berkembang menjadi wilayah perdagangan,” ujar Sanny dalam Bisnis Indonesia Forum Group Discussion dengan judul “Membedah Peluang Pengembangan Properti Residensial di Kawasan Sunrise” di Jakarta Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Meski Ada Rencana Jalan Tol, Pemkab Bogor Tetap Bangun Jalur Puncak II

Sementara itu, di wilayah timur Jakarta khususnya wilayah Kota Bekasi sudah menjadi kawasan industri. Sedangkan di wilayah selatan Jakarta cocok untuk pengembangan residensial dan pariwisata.

Meskipun demikian, Sanny mengatakan jika dibandingkan wilayah-wilayah penyangga Jakarta tersebut, Bogor memang memiliki keunggulan.

“Bogor unggul misalnya dari sisi topografi wilayahnya yang berada di pegunungan, dan memberikan kesejukan yang menjadi nilai tambah buat kawasan-kawasan hunian yang dibangun di sana,” jelasnya.

Keunggulan-keunggulan ini yang menurut Sanny bakal mendorong pergeseran pertumbuhan properti residensial mengarah ke Bogor.

Apalagi sejumlah pengembang-pengembang besar saat ini juga mulai membidik Bogor sebagai target ekspansinya, terutama di segmen hunian menengah atas.

Merujuk data rumah.com Indonesia Property Market Index kuartal IV-2021, pencarian rumah di Bogor tumbuh paling pesat dibandingkan wilayah-wilayah lain di Jabodetabek mencapai 21,84 persen.

Baca juga: Kenapa Bogor Sangat Diminati Para Pencari Rumah?

Menariknya pencarian rumah tertinggi berada pada segmen rumah menengah atas dengan kisaran harga Rp 1,5 hingga Rp 4 milliar.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat Properti Ali Tranghanda dalam kesempatan yang sama menjelaskan, sejatinya wilayah Bogor memang saat ini tengah mengalami fase sunrise pada sektor properti residensial.

Ia mengakui wilayah Bogor memang punya potensi besar untuk tumbuh, namun relatif terlambat jika dibandingkan wilayah penyangga lainnya.

Namun jika dilihat, Jakarta terlebih dahulu berkembang ke arah barat, di Tangerang, Banten, kemudian ke timur, Bekasi.

“Nah yang ke mengarah ke selatan ini sebenarnya cukup menantang karena wilayah ini punya potensi tapi mengapa belum berkembang jika dibandingkan wilayah lain?” terang Ali.

Salah satu alasan utamanya menurut Ali adalah minimnya penetrasi pasokan hunian di wilayah Bogor jika dibandingkan Tangerang dan Bekasi.

Ia menjelaskan baru dalam beberapa tahun belakangan misalnya saat Summarecon Group, atau Sentul Group, dan beberapa pengembang besar lainnya mulai membangun kawasan flagship di Bogor, pertumbuhan mulai bergerak.

“Ada gap antara Jakarta dengan Bogor, pengembang-pengembang yang ada saat ini menurut saya masih cukup jauh dari Jakarta. Bahkan masih ada kekosongan di wilayah seperti Cimanggis yang potensinya sangat besar sekali untuk dikembangkan,” sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com