JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan dan Ditjen Perkeretaapian berencana melakukan pembangunan Stasiun Manggarai menjadi Stasiun Sentral.
Proses pembangunan ini akan diawali dengan Switch Over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai mulai Jumat (27/5/2022) malam hingga Sabtu (28/5/2022).
Setelah itu, akan dilakukan perubahan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) KRL Jabodetabek mulai Sabtu (28/5/2022).
Stasiun Manggarai sendiri ternyata sudah dibangun sejak zaman penjajahan Belanda. Wilayah Manggarai memang sudah dikenal sejak abad ke-17.
Baca juga: Manggarai Jadi Stasiun Sentral, Rute KRL Berubah Mulai 28 Mei 2022
Awalnya Manggarai merupakan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores. Wilayah ini kemudian berkembang menjadi sebuah kampung.
Seperti dikutip dari laman resmi PT Kereta Api Indonesia (KAI), jalur kereta api yang melintasi wilayah Manggarai awalnya dibangun oleh perusahaan swasta Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Sebelumnya stasiun kereta terdkata adalah Stasiun Bukitduri (kini depo KRL), yang berjarak sekitar 400 meter Stasiun Manggarai.
Pada tahun 1913 perusahaan Kereta Api Negara, Staatssporwegen (SS) menguasai jaringan keretaapi di Jakarta setelah membeli jalur Jakarta-Bekasi milik Bataviaasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS) tahun 1899 dan jalur Jakarta-Bogor milik NISM tahun 1913.
Setelah itu, SS melakukan penataan ulang jalur kereta api di Jakarta. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pembongkaran Stasiun Boekitdoeri eks-NISM dan membangun Stasiun Manggarai.
Pembangunan Stasiun Manggarai dimulai tahun 1914 yang dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt. Selain stasiun dibangun pula balai yasa dan rumah-rumah dinas pegawai SS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.