Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Ulang Kebutuhan AC di Rumah supaya Tidak Boros, Begini Caranya

Kompas.com - 25/05/2022, 14:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat pertama kali ingin membeli AC atau pengatur suhu udara, besarnya biaya listrik pasti menjadi pertimbangan utama.

Listrik AC jelas lebih besar dibandingkan dengan kipas angin. Meski AC jauh lebih efektif untuk membuat ruangan menjadi sejuk dan dingin.

Karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli AC, ada baiknya menghitung berapa Paard Kracht (PK) yang dibutuhkan untuk sebuah ruangan.

Baca juga: Ciptakan Rumah Sejuk Tanpa AC Lewat Cara Ini

PK ini merupakan nama lain dari horsepower atau tenaga dari AC yang Anda gunakan. Semakin besar PK jelas semakin besar pula beban listrik yang dipakai.

Berikut cara menghitung kebutuhan AC sebuah ruangan:

Arsitek Ogie Hartantyo membagikan tips dan cara sedehana mengukur kebutuhan PK AC di rumah.

Hal pertama yang mesti dilakukan adalah menghitung luas bangunan rumah Anda untuk mengetahui berapa besar British Thermal Unit (BTU) atau daya pendingin AC, daya listrik dan PK Kompressor AC yang dibutuhkan.

Sebagai contoh sebuah ruangan mezzanine berukuran dua lantai dengan luas bangunan 4 x 5 meter persegi.

Dibutuhkan 500 BTU per hour (BTU/h) untuk setiap satu meter perseginya.

Dengan rumus BTU = 4 x 5 x 2 x 500, maka hasil yang didapat adalah 20.000 BTU.

Karena kebutuhannya adalah 20.000 BTU maka sebaiknya menggunakan AC dengan 2 hingga 2,5 PK.

Hal itu didasarkan pada penghitungan koefisien PK ke BTU/h yaitu 2 PK setara dengan 18.000 BTU/h.

Pakai 2 unit AC lebih efisien?  

Untuk memenuhi kebutuhan 2 PK AC ini dapat menggunakan satu atau bahkan lebih dari dua unit AC.

Hanya, pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Ogie menilai penggunaan AC dengan lebih dari satu unit jauh lebih efisien dalam konsumsi listriknya.

"Kalo bicara efisiensi penggunaan listrik, lebih efisien jika AC-nya dipisah-pisah," kepada Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Misalnya dua unit AC dengan masing-masing 1 PK akan menghasilkan 840 Watt per unitnya, maka total Watt yang dihasilkan adalah sebesar 1.680 Watt listrik.

Namun 1 unit AC dengan besaran 2 PK akan membutuhkan total sebesar 1.920 Watt listrik.

Sementara itu dari sisi harga pembelian 2 unit AC ternyata jauh lebih boros dibandingkan 1 unit AC.

Jika dihitung 2 unit AC dengan masing-masing 1,5 PK saja, total nilainya sebesar Rp 7,4 juta, sementara 1 unit AC dengan besaran 1 PK senilai Rp 4 juta.

"Selisihnya Rp 3,4 juta. Belum lagi outdoor unit-nya ada dua. Jadi lebih repot mengaturnya. Servis juga terpisah, isi freon masing-masing juga," jelas Ogie.

Namun demikian, Ogie menekankan, perhitungan ini tetap lebih irit. Selisih Rp 3,4 juta akan kembali apabila diakumulasikan dengan selisih Watt dalam penggunaan bertahun-tahun.

"Tapi berapa tahun? Ya tergantung daya rumah kita berapa watt, dan tergantung pemakaian AC juga," lanjutnya.

Faktor eksternal

Meski demikian, masih terdapat faktor eksternal lain yang memengaruhi kebutuhan PK AC untuk sebuah ruangan.

Faktor tersebut adalah jumlah manusia yang ada di ruangan, bukaan jendela, panas matahari, ketinggian bangunan, dan faktor lainnya.

Makin banyak manusia makin panas ruangannya. Karenanya, hitungan di atas adalah hitungan untuk rumah tinggal.

Berbeda misalnya untuk kebutuhan ruang serba guna atau ballroom termasuk dalam ranah mekanikal dan elektrikal (ME). PK dan faktor eksternal sangat berpengaruh.

Namun yang pasti, kata Ogie, jika ingin mendapatkan hitungan presisi dalam pengukuran thermal, pemilik rumah harus benar-benar melakukan kajian ruangan.

Dengan menghitung terlebih dahulu kebutuhan PK AC berdasarkan luas bangunan ruangan, setidaknya Anda dapat menghemat dan melakukan efisiensi pengeluaran untuk membayar listrik AC.

"Tapi paling tidak, perbandingan daya AC dan luas ruang cukup. AC nggak tekor atau mubazir untuk mendinginkan ruangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com