Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hebat, Mahasiswa UI Menjuarai Kompetisi Desain Jembatan di Singapura

Kompas.com - 21/04/2022, 20:08 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) meraih juara pertama dalam kompetisi desain rancang jembatan (bridge design competition) di Nanyang Technology University (NTU), Singapura. 

Tim Hanka yang merupakan perwakilan FTUI ini terdiri dari tiga mahasiwa Departemen Teknik Sipil Angkatan 2019 yaitu Peter Hartono Halim, Ruben Agustinus Chesin, dan Antonio Novandy. 

Dalam kompetisi tersebut, Tim Hankan berhasil mengalahkan 94 tim lain yang berasal dari berbagai negara seperti Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Mesir, India, dan tuan rumah dari Nanyang Technology University (NTU), Singapura.

Baca juga: Indahnya Dwara Batavia, Desain yang Menangi Sayembara Stasiun Kota MRT Jakarta

Ketua Tim Hanka Peter Hartono Halim mengatakan studi kasus yang dihadapi oleh Tim Henka FTUI adalah merancang jembatan di Choa Chu Kang North 6 dan Woodlands Road.

Lokasi ini memiliki kesulitan tersendiri di mana kontur tanah daerah tersebut tidak seragam serta adanya jalur pejalan kaki dan drainase yang tidak boleh dirusak.

"Selain itu, faktor kesulitan lainnya adalah kondisi eksisting bangunan di sekitar lokasi pembangunan, sehingga perlu dipertimbangkan metode konstruksi yang tidak mengganggu bangunan-bangunan tersebut,” kata Peter dalam keterangannya, Kamis (21/04/2022). 

NTU Bridge Design Competition merupakan lomba rancang jembatan berdasarkan studi kasus yang ditentukan oleh panitia.

Komponen penilaiannya mempertimbangkan desain jembatan, metode konstruksi yang efektif, meminimalisasi kerusakan lingkungan, manajemen konstruksi, dan pemahaman terhadap kondisi daerah kerja agar proses konstruksi dan jembatan tersebut tidak mengganggu kenyamanan sekitar.

Henka BridgeTIm Henka Henka Bridge
Selama 28 Februari 2022 hingga 2 April 2022, Tim Henka melewati tiga tahap kompetisi yakni babak penyisihan, babak final, dan presentasi akhir.

Mereka membuat desain dan metode yang cocok guna menghadapi tantangan konstruksi pada lokasi tersebut.

Jembatan yang dirancang memiliki panjang 224.775 meter dengan satu kurva Spiral-Circle-Spiral (SCS) dengan radius 95 meter.

Nantinya, jembatan akan terdiri dari sambungan jalan, satu jembatan balok, dan jembatan tunggal multibentang.

Dua lajur jalan jembatan akan memiliki lebar masing-masing lajur 3,5 meter dan lebar kedua tepinya 1,8 meter untuk jalur pejalan kaki.

“Rancangan jembatan kami mengutamakan green factor atau faktor lingkungan dari konstruksi. Tim kami memanfaatkan beberapa inovasi konstruksi jembatan yang cukup ramah lingkungan," ujar Peter. 

Selain itu, Peter menyebut, timnya unggul dari segi detail manajemen konstruksi. Hal itu karena setiap step alat berat yang digunakan hingga mobilisasi yang dilakukan dirancang dengan matang dan detail. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com