smJAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jembatan Kretek 2 di Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta, memiliki tantangan dan keunikan tersendiri.
Sebab, jembatan yang merupakan bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa ini berdiri di atas Sungai Opak.
Mengutip informasi dari situs resmi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, area tersebut merupakan Sesar Aktif Opak yang berpotensi terjadi gempa bumi dan likuifaksi (pergerakan tanah).
Sesar tersebut ialah patahan aktif di dalam tanah yang membentang di tengah DI Yogyakarta dan kerap kali menyebabkan terjadinya gempa.
Baca juga: Jembatan di Area Parangtritis Ini Sudah Tersambung, Cek Progresnya
Untuk mengantisipasi kerawanan itu, desain Jembatan Kretek 2 dirancang agar mampu menahan gempa.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Provinsi DI Yogyakarta Julian Sitomorang mengatakan, telah berkoordinasi dengan sejumlah geologis untuk melakukan studi.
Untuk mengonfirmasi lokasi dan lebar Sesar Aktif Opak di lokasi pembangunan Jembatan Kretek 2.
Setelah melakukan survei paleoseismologi, dia bersama tim ahli berhasil menentukan titik mitigasi keberadaan Sesar Aktif Opak tersebut.
"Jadi kami membuat trenching untuk melihat benar-benar, dimana posisi Sesar Opak. Berapa lebarnya sehingga bisa kita lakukan mitigasi," ujar Julian.
Menurut dia, Indonesia belum ada code atau panduan soal berapa jarak aman untuk mendirikan bangunan di daerah sesar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.