JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai meresmikan sejumlah infrastruktur penunjang kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, di Sumatera Utara pada Rabu (02/02/2022).
Infrastruktur tersebut mulai dari jalan, pelabuhan, penataan ruang terbuka publik (RTP) dan kawasan, hingga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Baca juga: 5 Tahun Dibangun, Jalan Bypass Balige Kini Bisa Dilintasi Warga
Jika dikalkulasi, total biaya untuk sejumlah infrastruktur tersebut menelan anggaran mencapai Rp 1,08 triliun. Lantas apa saja infrastrukturnya? Berikut rangkumannya.
Selain itu, sebagai jalur alternatif bagi wisatawan dari dan/atau menuju Silangit-Parapat supaya tidak perlu masuk ke Kota Balige.
Sehingga lalu lintas bisa lebih lancar, kondisi jalan dalam kota lebih awet karena tidak dilintasi kendaraan besar, sekaligus dapat menekan angka kecelakaan.
Pembangunan Bypass Balige menggunakan anggaran APBN senilai Rp 176,6 miliar yang dikerjakan secara bertahap sejak 2017-2021.
Prosesnya hasil kolaborasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, di mana untuk penyediaan lahan oleh Pemkab Toba dan pekerjaan fisik Kementerian PUPR.
Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan ruas jalan sesuai standar nasional lebar bahu jalan 7,8 meter dan bahu jalan 2 meter serta pembangunan 4 jembatan sepanjang 97 meter.
Yakni Jembatan Aek Halian 30 meter, Jembatan Aek Bolon 25 meter, Jembatan Sopo Surung 35 meter, dan Jembatan Aek Hinalang berupa box culvert sepanjang 7 meter.
Dalam proses pembangunan Jalan Bypass Balige juga dilakukan penanganan longsor sepanjang 105 meter.
2. Penataan RTP Pantai Bebas Parapat dan IPAL Parapat
Untuk penatannya dikerjakan di atas lahan seluas kurang lebih 10.000 meter persegi. oleh Kementerian PUPR mulai 21 Oktober 2020 dan selesai akhir 2021 yang menelan biaya pembangunannya dari APBN sebesar Rp 84,6 miliar.
Pengerjaannya meliputi penataan kawasan pantai bebas, penataan ruang terbuka publik Parapat, pembangunan gerbang DPSP arah Medan, dan pembangunan gerbang DPSP arah Silangit.
Di kawasan RTP Pantai Bebas Parapat juga dilengkapi dengan wahana bermain dan sport seperti, skateboard, jogging area, spot selfie dengan paduan pemandangan Danau Toba.
Selain itu, dilakukan pula pengerjaan pembangunan IPAL Parapat untuk mencegah pencemaran perairan Danau Toba dari limbah domestik di kawasan.
IPAL Parapat merupakan bagian dari jaringan pengolahan air limbah di kawasan DPSP Danau Toba yang dikerjakan sejak 2 September 2020 dan selesai akhir 2021 dengan anggaran sebesar Rp 45,6 miliar.
Jaringan IPAL Parapat dibangun mulai dari Jalan Sisingamangaraja, Terminal Sosorsaba dan Jalan Anggarajim kemudian masuk ke IPAL Pantai Bebas.
Setelah itu IPAL diproses di bantaran area Sijambur Ajibata berdekatan dengan kolam fakultatif, maturasi dan bak pengering lumpur.
3. Tujuh Pelabuhan Penyeberangan dan Empat Kapal Motor Penumpang (KMP)
Ke tujuh infrastruktur yang diresmikan yaitu Pelabuhan Penyeberangan Ajibata dan Balige di Kabupaten Toba, Simanindo di Kab. Samosir, Tigaras di Kab. Simalungun, Muara di Kab. Tapanuli Utara, Baktiraja di Kab. Humbang Hasundutan, dan Tongging di Kab. Karo.
Sejatinya, masih ada enam pelabuhan penyebarangan lagi yang sedang dibangun pemerintah. Namun, baru tujuh yang selesai dan diresmikan Presiden Jokowi.
Ke enam pelabuhan yang tengah dibangun meliputi Pelabuhan Penyeberangan Silalahi di Kab. Dairi, kemudian Ambarita, Onan Runggu, dan Sipinggan di Kab. Samosir, serta Sigapiton dan Porsea di Kab. Toba.
Tak hanya itu, Jokowi juga meresmikan empat kapal penyeberangan yaitu, KMP Pora-Pora berkapasitas 180 penumpang dan 21 kendaraan.
Kemudian, KMP Kaldera Toba berkapasitas 152 penumpang dan 15 kendaraan, Bus Air KMP Asa-Asa dan KMP Jurung-Jurung yang masing-masing berkapasitas 150 penumpang.
Ke empat kapal yang diresmikan itu melengkapi keberadaan kapal penyeberangan yang sudah selesai dibangun yaitu KMP Ihan Batak.
Sebelumnya KMP tersebut telah beroperasi bersama dengan KMP Sumut I, KMP Sumut II, dan KMP Muara Putih.
Total kapal penyeberangan yang beroperasi di DPSP Danau Toba saat ini sebanyak 7 kapal, yang terdiri dari 5 unit KMP dan 2 unit bus air.
Adapun pembangunan 13 pelabuhan penyeberangan menelan dana sebesar Rp 596 miliar dan lima unit kapal sebesar Rp 122 miliar.
Sehingga total anggaran yang dialokasikan Kemenhub mencapai Rp 718 miliar sejak tahun 2018 sampai dengan 2021.
4. Penataan Kawasan Huta Siallagan dan Kampung Ulos Huta Raja
Oleh sebab itu, pemerintah melakukan restorasi untuk konservasi adat budaya serta ditata lebih rapi dan berkelas.
Penataan kawasan Huta Siallagan dilakukan pada lahan seluas 11 ribu meter persegi selama tahun 2020-2021 dengan biaya sebesar Rp 30 miliar.
Pengerjaannya mencakuo revitalisasi Rumah Bolon Eksisting, penataan Ekstensi Rumah Bolon, Rumah Bolon Baru, pusat suvenir, Batu Persidangan, Sopo Anting, hingga sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Selain kawasan Huta Siallagan, Presiden Jokowi juga meresmikan penataan Kampung Ulos Huta Raja di Kabupaten Samosir.
Harapannya penataan Kampung Ulos Huta Raja ini dapat membantu upaya pemerintah dalam menjaga serta melestarikan warisan pusaka Tanah Air.
Penataan Kampung Ulos Huta Raja yang memiliki luas lahan 16 ribu meter persegi dilakukan pada tahun 2020-2021 dengan biaya sebesar Rp 25,8 miliar.
Lingkup pekerjaan yang termasuk dalam penataan kawasan tersebut antara lain revitalisasi atap Rumah Bolon, pembangunan baru Rumah Bolon, Pusat Informasi Budaya Galeri dan Suvenir, penataan Pagar Makam, amfiteater/plaza, warung kopi, dan toilet umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.