JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah menghadapi tantangan terkait lahan dalam pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung.
Hal ini diungkapkan Kementerian PUPR saat mendampingi Tim Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja spesifik ke Tol Semarang-Demak di Jawa Tengah pada Kamis (27/01/22).
Sebagai gambaran, Jalan Tol Semarang-Demak terdiri dari dua seksi. Yakni Seksi 1 Kaligawe-Sayung dan Seksi 2 Sayung-Demak.
Untuk Seksi 1 Kaligawe-Sayung baru saja dilaksanakan penandatanganan kontrak. Sementara Seksi 2 Sayung-Demak sudah dalam proses konstruksi.
Baca juga: Pembangunan Tol Semarang-Demak Paket 2 Serap 650 Pekerja Lokal
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Hubungan Antar Lembaga Asep Arofah Permana menyampaikan, untuk saat ini pembangunan Seksi 2 yang sedang berlangsung tidak menghadapi kendala berarti, namun untuk Seksi 1 terdapat kendala lahan.
"Untuk Seksi 1, kami mengalami sedikit kendala karena terdapat satu lokasi yang disebut sebagai ‘tanah musnah’ yakni dulunya daratan sekarang sudah tidak terlihat karena terendam air laut," beber Asep dikutip dari laman resmi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Sehingga pihaknya meminta bantuan jalan keluar untuk penyelesaian terkait pembayaran pengadaan lahannya.
"Karena kami sebagai pelaksana pembangunan ingin memastikan bahwa tanah itu memang bisa digunakan tanpa merugikan pihak tertentu," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-D.I Yogyakarta, Wida Nurfaida menambahkan, kendala yang dihadapi dalam membangun Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 karena adanya tanah musnah.
Sehingga pemerintah kesulitan untuk mengukur tanah dan menghitung ganti rugi di lokasi tertentu karena sudah terendam oleh air.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.