Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada IKN, Kondisi Kemantapan Jalan di Kaltim Masih Terendah Se-Indonesia

Kompas.com - 22/12/2021, 20:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi kemantapan jalan di Kalimantan Timur (Kaltim) masih perlu ditingkatkan.

Sebab, di provinsi tersebut terdapat dua kabupaten yang ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Baru.

Sebagian berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Seiring kondisi itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas jalan di Kaltim.

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur IKN Bisa Dimulai Setelah RUU dan Aturan Turunannya Disahkan

Hal ini terungkap saat kunjungan kerja (Kunker) Komisi V DPR RI ke Kutai Timur, Kalimantan Timur pada Senin (20/12/2021) dan Selasa (21/12/2021).

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Junaidi mengatakan, program strategis penanganan jalan di Kaltim akan berfokus pada tiga aspek.

Meliputi, penambahan kemantapan jalan, penyelesaian program konektivitas jalan perbatasan, dan penyiapan infrastruktur pendukung IKN.

"Tingkat kemantapan jalan di Kaltim saat ini masih yang paling rendah di seluruh Indonesia yaitu sebesar 79 persen," ujarnya dilansir dari laman Kementerian PUPR, Rabu (22/12/2021).

Maka dari itu, semua kontrak pekerjaan jalan dijadikan multi years contract agar terus berkelanjutan.

"Sehingga bisa mencapai target pada tahun 2024 yaitu kemantapan jalan di atas 90 persen," imbuh Junaidi.

Pada kunjungan kerja tersebut, dilakukan peninjauan di dua lokasi, yaitu jalan akses Pelabuhan Keminyakan dan Jalan Sp. 3 Lempake-Sp.3 Sambera-Santan.

Junaidi menjelaskan, pekerjaan konstruksi jalan akses Pelabuhan Keminyakan berupa jembatan pile slab dengan panjang 895 meter dan lebar 3,5 meter.

Pekerjaan konstruksi akan dilakukan pada tahun 2022-2024 dengan anggaran sebesar Rp 220 miliar.

Jalan akses ini dibangun untuk mendukung fungsi Pelabuhan Keminyakan agar dapat mempercepat pergerakan keluar masuk barang di Kutai Timur.

"Sehingga dapat menekan biaya kebutuhan pokok di Kota Sangatta dan sekitarnya yang sebelumnya menggunakan pelabuhan di Kota Bontang," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com