Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Tragedi Tiananmen Terancam Hancur, Seniman Denmark Minta Proses Persidangan

Kompas.com - 13/10/2021, 13:11 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber France24

JAKARTA, KOMPAS.com - Seniman Denmark, Jens Galschiot meminta seorang pengacara di Hong Kong untuk mengamankan karyanya yakni patung “Pillar of Shame” yang ingin dipindahkan dari Universitas Hong Kong (HKU).

Keinginan Jens ini bukan tanpa sebab. Pasalnya pihak HKU secara tiba-tiba memerintahkan pemindahan karya tersebut beberapa hari lalu.

Melalui firma hukum Mayer Brown, mereka secara resmi meminta agar patung itu dipindahkan, meskipun tidak menyebutkan alasan khusus atas permintaan tersebut.

“Pillar of Shame” merupakan hasil karya Jens untuk memperingati kematian para pengunjuk rasa demokrasi yang dibunuh oleh pasukan China di sekitar Lapangan Tiananmen,Beijing pada tahun 1989.

Baca juga: Senat Amerika Sepakat Hilangkan Patung Tokoh Konfederasi dari Capitol

Patung seberat 2 ton ini menampilkan ukiran 50 wajah sedih serta tubuh orang yang tersiksa dan dibuat secara bertumpuk. Patung ini telah ada di HKU sejak tahun 1997.

Seperti dikutip dari AFP, Jens mengatakan telah menyewa seorang pengacara lokal dan meminta adanya proses persidangan dengan pihak universitas mengenai masa depan patung tersebut.

"Saya berharap patung saya akan dihormati dan saya bisa mengangkut patung itu keluar dari Hong Kong dalam kondisi yang baik dan tanpa mengalami kerusakan apa pun," katanya kepada AFP melalui email.

Meski demikian bila nanti patung tersebut dihancurkan oleh pihak berwenang setempat, maka Jens berharap warga Hong Kong bisa mengumpulkan sebanyak mungkin potongan "Pillar of Shame".

Ia bahkan mengatakan telah menjalin komunikasi dengan beberapa orang di Hong Kong yang membuat scan 3D dari patung tersebut untuk menghasilkan versi miniatur.

Universitas Hong Kong mengambil langkah ini karena otoritas setempat mulai melarang peringatan atas kematian di Tiananmen.

Bahkan Aliansi Hong Kong, organisasi yang menggelar peringatan tahunan peristiwa di Tiananmen kini telah dibubarkan.

Pembubaran ini terjadi karena pemerintah setempat mulai kembali memberlakukan paham otoriter sehingga terjadi protes dari orang-orang yang pro demokrasi sejak dua tahun lalu.

Puluhan tokoh oposisi telah dipenjara atau melarikan diri ke luar negeri dan dua peringatan terakhir tragedi Tiananmen dilarang oleh pihak berwenang dengan alasan adanya pandemic Covid-19.

Para pejabat juga telah memperingatkan bahwa memperingati persitiwa Tiananmen merupakan subversi di bawah undang-undang keamanan nasional baru yang diberlakukan Beijing di kota itu tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com