Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambu, Material Paling Cocok untuk Rumah Minimalis Tropis

Kompas.com - 13/10/2021, 10:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bambu merupakan salah satu material bangunan yang sudah digunakan sejak lama. Selama ini bambu dikenal sebagai material untuk rumah tradisional.

Namun, siapa sangka, bambu juga bisa dijadikan bahan yang cocok untuk membuat rumah modern minimalis bergaya tropis.

Adalah Bamboo Veil House, proyek residensial yang dirancang oleh Wallflower Architecture + Design dan berloksai di Bukit Timah, Singapura.

Rumah ini merupakan rumah tropis minimalis yang memilliki ruang sosialisasi yang luas. Desain tropis dapat terlihat di loteng dan lantai pertama rumah.

Baca juga: Acuan Membeli Furnitur Berbahan Bambu

Hunian ini berlokasi di sebuah tikungan jalan sehingga terdapat bentuk petak segitiga dengan bagian depan yang cukup sempit.

Bertahun-tahun yang lalu, rumah asli dibeli oleh pemiliknya dan telah dilakukan beberapa renovasi.

Namun sang pemilik menganggap rumah ini perlu kembali dipugar demi mendapatkan desain yang lebih sempurna.

Ruang untuk bersosialisasi terletak di lantai dasar rumah dan digunakan sebagai tempat berkumpul bersama dengan keluarga dan teman-teman.

Keluarga pemilik menginginkan rumah tropis pribadi namun tetap mengusung nuansa modern untuk beradaptasi dengan lingkungan perkotaan yang padat dan iklim tropis Singapura.

Pemiliknya punya banyak koleksi seni yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun dari berbagai benua. Karena itu, di dalam rumah ini ia bisa menampilkan deretan koleksinya.

Selain ruang berkumpul, lantai dasar juga digunakan keperluan hiburan dan makan. Sementara itu, ruang belajar dan keluarga berad di area loteng, dan kamar tidur ada di lantai dua.

Pemilik rumah ingin menggunakan bambu karena terinspirasi ketika berlibur ke Tokyo, Jepang. Saat itu, ia mengunjungi Museum Nezu.

Museum yang dirancang oleh arsitek Jepang, Kengo Kuma memiliki fasad bambu yang indah.

Warna dan tekstur bambu di museum ini telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi sang pemilik sehingga ia memutuskan untuk membalut rumahnya dengan bambu.

Sekat dari bambu pada hunian ini dapat diartikan sebagai selubung untuk membungkus bangunan dalam satu 'kain'.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com