Tahun Depan, 43,5 Hektar Ruang Kantor Baru Padati Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasokan gedung perkantoran baru di Jakarta akan meningkat pada tahun 2022 bahkan mencapai 435.000 meter persegi atau setara dengan 43,5 hektar. 

Hal ini disampaikan Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam konferensi pers Kondisi Pasar Properti Jakarta dan Bodetabek, Rabu (6/10/2021).

“Pasokan gedung perkantoran pada tahun 2022 cukup besar karena pembangunan gedung yang tertunda dari tahun sebelumnya akan rampung tahun depan,” jelas Ferry.

Menurutnya, total pasokan baru pada tahun depan diperkirakan mencapai 435.000 meter persegi. Sekitar 78 persen di antaranya berada di Central Business District (CBD) atau Kawasan Bisnis Terpadu.

Baca juga: Hindari Kebangkrutan, Pemilik Kantor di Surabaya Lebih Fleksibel

Beberapa gedung perkantoran di CBD yang konstruksinya akan rampung pada tahun 2022 adalah BJB Tower, Thamrin Nine, Menara BRI, Jakarta Office Tower by MORI, dan St Regis Office Tower. 

Sementara itu, gedung perkantoran di luar CBD yang akan hadir pada tahun 2022 yakni One Belpark Office, Owner Suite by Dharmawangsa dan MTH 27 Office Suite. 

Setelah tahun 2020, pertumbuhan pasokan kantor baru akan cenderung terbatas pada periode waktu tahun 2024 hingga 2025.

“Kalau dilihat dari rata-rata tambahan kantor hingga tahun 2025 sedikit melegakan karena selama ini pasokan gedung kantor yang berlebihan padahal tingkat keterisiannya rendah,” jelas Ferry.

Namun Ferry menerangkan kondisi ini bisa berubah berdasarkan kondisi penjualan dan sewa gedung perkantoran pada tahun 2022 hingga 2023.

Baca juga: Meski Permintaan Terbatas, Pasokan Perkantoran di CBD Jakarta Bertambah

“Masih banyak proyek gedung-gedung kantor yang under planning dan belum dipastikan kapan akan mulai dibangun. Bila developer menilai kondisi pasar cukup baik, maka mungkin ada penambahan pasokan gedung kantor di 2025,” terangnya.

Pada Kuartal III-2021, yakni pada bulan Juli hingga September, beberapa proses pembangunan gedung akan mengalami pemunduran penyelesaian konstruksi.

Ini diakibatkan adanya instruksi pemerintah untuk membatasi aktivitas masyarakat lantaran angka infeksi Covid-19 yang meningkat terutama pada bulan Juli lalu.

Sementara itu, pasokan kumulatif pun tetap berada di angka 6,96 juta meter persegi untuk CBD dan 3,63 juta meter persegi di luar CBD.