Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Minta Pemprov Bali Didik Masyarakat Jaga Kawasan Suci Pura Agung Besakih

Kompas.com - 18/08/2021, 16:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mendidik masyarakat agar menjaga kebersihan kawasan suci Pura Agung Besakih di Provinsi Bali.

"Tolong, tolong sekali dipelihara seluruh kawasan ini, saya bilang Pak Gubernur, tolong rakyat dididik untuk kebersihan," ucap Megawati dalam acara peletakan batu pertama perlindungan kawasan suci tersebut, Rabu (18/08/2021).

Megawati meminta jangan ada sampah berserakan seperti dahulu yang biasa terjadi di kawasan tersebut.

Oleh karena itu, saat melakukan ibadah di kawasan suci Pura Agung Besakih, masyarakat diminta membawa kantong plastik sendiri.

Baca juga: Basuki Pastikan Penataan Kawasan Pura Besakih Tak Sentuh Area Ibadah

"Sampahnya itu kan sampah lebih banyak untuk sesajen, itu kan datangnya dari bahan yang natural. Itu dibawa pulang saja kembali, nanti akan seperti siklus alam," lanjutnya.

Menurutnya, sampah tersebut bisa membusuk dan dapat dijadikan kompos atau pupuk yang terbuat dari sampah organik.

Dia juga meminta agar penataan kawasan Pura Besakih ditanami oleh bunga seperti bunga sepatu dan pucuk arjuna.

"Itu memang (tanaman) lokal Bali, tolong itu diperbanyak, tanam di pura-pura. Sehingga, bertambah indah," tutup dia.

Sementara itu Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Agung Besakih merupakan implementasi program prioritas sesuai visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali".

Visi ini mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan Bali sejahtera dan bahagia," ujar Wayan.

Dia menjelaskan, pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Agung Besakih akan dilakukan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan nilai-nilai Pancasila

Pembangunan tersebut juga mewujudkan visi Bali era baru dengan penataan secara fundamental dan komprehensif yang mencakup tiga aspek utama yaitu alam, krama (manusia), dan kebudayaan.

Baca juga: Konstruksi Perlindungan Kawasan Pura Agung Besakih Dimulai dengan Anggaran Hampir Rp 1 Triliun

Ketiga aspek ini menjadi satu-kesatuan tatanan kehidupan masyarakat Bali berbasis filosofi kearifan lokal "Sat Kerthi".

Pura Agung Besakih terletak di lambung Gunung Agung yang notabene merupakan tempat pemujaan utama Pura Kahiyangan terpenting dan tertinggi di Bali.

Kawasan suci ini mencakup 117 unit pura yang diklaim terbesar di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Wayan mengungkapkan, pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Agung Besakih dialokasikan sekitar Rp 900 miliar.

Rinciannya, sebesar Rp 500 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR dan Rp 400 miliar bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Semesta Berencana Provinsi Bali.

Pada tahap I tahun 2020, telah dilaksanakan pembebasan lahan secara tuntas dengan anggaran Rp 170 miliar dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.

Untuk Tahap II tahun 2021-2022, dilakukan pekerjaan fisik yang bersumber dari APBN Kementerian PUPR dan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.

"Dengan demikian, pembangunan akan selesai tahun 2022," tutup Wayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com