Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sosok-sosok di Balik Tim Medsos Kementerian PUPR, Warganet: Lucunya Konsisten

Kompas.com - Diperbarui 20/08/2021, 11:09 WIB
Suhaiela Bahfein,
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial atau medsos, tak sekadar alat bagi masyarakat untuk berbagi konten, menyatakan pendapat, gagasan, pemikiran, dan sikap, melainkan juga eksistensi.

Pengaruh medsos demikian kuat mengubah gaya hidup, perilaku dan juga mungkin nilai-nilai sosial, dan moral masyarakat.

Medsos adalah sebuah media interaksi sosial bersifat digital, di mana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan konten yang dapat diakses melalui jejaring dunia virtual.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.

Jejaring sosial merupakan situs yang memungkinkan setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan kalangan dalam lingkarannya atau circle maupun dengan dunia luar untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.

Jejaring sosial besar yang umum digunakan dan mampu bertahan hingga kini sejak kelahirannya adalah Facebook, Twitter, dan Instagram.

Sementara yang tengah hits dan digandrungi kalangan milenial dan generasi setelahnya adalah TikTok, Youtube, dan Podcast.

Dari sekian banyak fungsinya, medsos sejatinya menjadi wadah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, dan berfungsi dalam menjawab kebutuhan khalayak untuk menjalin relasi saling menguntungkan.

Baca juga: Infrastruktur Konektivitas Terbesar, Bina Marga Raih Pagu Rp 39,7 Triliun

Fungsi inilah yang dimanfaatkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tak tanggung-tanggung, kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono ini memanfaatkan enam platform medsos sekaligus, yakni Twitter, YouTube, Facebook, Instagram, TikTok, dan Podcast.

Untuk mengoperasikan seluruh keenam platform dalam menyebarluaskan informasi dan program, Kementerian PUPR membentuk tim medsos khusus di bawah koordinasi Novinerliana.

Merekalah yang mampu membuat warganet terkagum-kagum, dan tercukupkan informasinya terkait pembangunan infrastruktur atau bidang ke-PUPR-an.

Tak jarang, banyak warganet yang menjadi fans dadakan Menteri Basuki. Bahkan, Amir Sodikin, penanggung jawab media Nasional terdepan, kerap memonitor medsos Kementerian PUPR, dan mengumbar pujian, "lucunya konsisten".

Bagian dari Biro Komunikasi Publik

Tim medsos merupakan bagian dari Hubungan Masyarakat Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.

Ada delapan orang yang bertugas mengelola dan menjalankan fungsi-fungsi kehumasan melalui tim medsos Kementerian PUPR. 

Kedelapan orang tersebut adalah Novinerliana sebagai koordinator, Laila Nurfitriani, Listya Adi Andriani, Nanda Amalia, Indra Daswandi, Dwi Suryo Kusumo, Setyono Adi dan Christian Ariyanto.

Dua nama terakhir merupakan desainer grafis yang merancang materi komunikasi publik dalam bentuk desain gambar.

"Jadi, Biro Komunikasi (Birkom) Publik ini kan di bawah Sekretariat Jenderal (Sekjen), nah di bawah Birkom ini ada bagian-bagian, salah satunya Hubungan Masyarakat (Humas)," ucap Novinerliana yang menggawangi Medsos Kementerian PUPR kepada Tim Redaksi Kompas.com, Jumat (06/08/2021).

Menurut Novi, tim medsos inilah yang bertanggung jawab dalam mengelola, mengisi, dan membuat konten-konten menarik, unik, dan informatif terkait program-program Kementerian PUPR.

Berkat kerja tim delapan ini, akun medsos Kementerian PUPR memiliki ratusan ribu followers atau pengikut, dengan dua platform terbanyak adalah akun Instagram sejumlah 834.000 orang dan Twitter 582.000 pengikut.

Selanjutnya, Facebook dengan 550.000 orang, dan YouTube 1.400 subscriber.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian PUPR (@kemenpupr)

Tak hanya itu, Kementerian PUPR juga telah memperoleh pengikut di platform TikTok, dengan jumlah mencapai 38.100 orang. 

Tim medsos Kementerian PUPR menilai, work flow atau alur kerja merupakan unsur yang sangat penting dalam mengelola medsos.

Alur kerja pertama yang dilakukan berupa pembuatan waktu tayang konten secara teratur dan terjadwal dengan membentuk sistem dan pembagian tugas antara sesama tim medsos.

Nanda Amalia menceritakan proses kreatif dalam membuat konten. Menurutnya, sebelum menjadi sebuah konten, baik dalam bentuk foto atau video, tim medsos mengumpulkan ide dan kemudian membahasnya dalam rapat yang dilakukan secara rutin seminggu sekali.

Dalam rapat itu, setiap ide dan gagasan konten dibahas secara matang, mulai dari cara mengemas, proses pembuatan, narasi yang akan disampaikan hingga di platform mana konten itu akan ditayangkan.

"Biasanya seminggu sekali kita rapat untuk bahas konten reguler atau harian. Jadi dalam waktu satu hari, kita bikin tiga konten reguler yang akan ditayangkan pagi, siang dan malam hari," kata Nanda.

Selanjutya dari tiga konten reguler yang dibuat, dua di antaranya merupakan konten terjadwal mingguan yang sudah disiapkan. Sementara satu konten lainnya diambil dari hard news atau berita terkini.

"Satu konten reguler itu sifatnya hard news, kami kan punya rilis nah itu satu spot  didedikasikan untuk rilis. Setiap minggu, kami bagi tugas secara bergiliran," timpal Dwi Suryo Kusumo.

Membuat content plan tahunan

Jauh sebelum membuat konten reguler, tim medsos sebelumnya telah merancang content plan  tahunan.

Rencana konten tahunan ini sangat berguna, terutama untuk menginventarisasi atau menyiapkan informasi penting, baik terkait bidang kerja kementerian, maupun yang umum seperti peringatan hari besar dan libur Nasional.

Rencana konten tahunan ini kemudian dielaborasi menjadi konten bulanan secara tematik.

Nanda mengungkapkan, perencanaan konten dilakukan secara merata untuk publikasi terkait program dan capain empat bidang utama Kementerian PUPR.

Keempat bidang utama itu seperti Bina Marga terkait jaringan jalan dan jembatan, Perumahan terkait bangunan gedung dan permukiman, Sumber Daya Air, dan Cipta Karya.

Setiap platform medsos memiliki karakteristik berbeda. Tim medsos diberikan tanggung jawab untuk mengelola plaftorm masing-masing.

Novi menuturkan, penanggung jawab (PJ) bertugas menggali informasi, memahami dan mendalami karakteristik, serta algoritma platform media sosial tersebut.

Twitter menjadi platform yang sangat mudah untuk membangun kedekatan dengan warganet.

Dengan karaktersitik tersebut, biasanya tim medsos menyajikan status-status yang ringan dan menghibur, namun tetap bersifat informatif.

Selain itu, Twitter juga dinilai efektif dalam membangun komunikasi dua arah dengan warganet melalui kolom komentar dan cuitan ulang (retweet).  

Sementara platform lainnya yaitu Facebook dan Instagram punya karakteristik yang lebih serius.

Menurut Laila Nurfitriani, yang menggawangi akun Facebook, tim medsos akan menyajikan konten-konten yang umumnya lebih matang dan berbentuk visual.

Misalnya, gambar dan video terkait progres pembangunan infrastruktur apa saja yang telah dicapai oleh Kementerian PUPR. 

Tak hanya itu, tim medsos juga seringkali membuat konten yang bersifat informatif dan juga edukatif.

Sebut saja, wawasan tentang jalan dan jembatan terpanjang, material konstruksi, pengenalan macam-macam alat konstruksi, dan lain sebagainya. 

"Berdasarkan engangement (keterkaitan) yang ada, konten Kementerian PUPR dengan traffic yang tinggi seputar progres jalan tol, jalan, bendungan, dan rumah bagi Suku Anak Dalam (SAD)," ungkap Laila.

Meme lucu

Tak hanya seputar program Kementerian PUPR, tapi juga pembuatan konten yang menceritakan proses pembuatan meme lucu.

Menurut Setyono Adi dan Christian Ariyanto, meme dan konten lucu biasanya berhubungan dengan isu kekinian atau sedang viral. Karenanya, konten tersebut tidak bisa direncanakan dalam konten reguler ataupun tahunan.

Ide dari meme dan konten lucu biasanya muncul secara spontan dan responsif terhadap sesuatu yang sedang viral.

Bagi tim medsos, riding the wave atau membuat konten berdasarkan isu yang sedang viral tentu sangat penting dan berpengaruh besar terhadap keterikatan.

Hanya, alur kerja membuat meme dan konten lucu berbeda dengan konten reguler dan tahunan.

Pembahasan ide konten meme dan lucu penting untuk mempertimbangkan sejauh mana konten tersebut aman, tidak mengandung unsur sara, dan tidak menyinggung pihak lain.

Contoh konten meme Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang memberikan ucapan selamat kepada pasangan ganda putri peraih medali emas bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Foto Menteri Basuki dirancang berukuran lebih kecil dibanding pasangan emas Greysia dan Apriyani.

Hal ini tentu saja "melawan arus" para elite, pejabatan pemerintahan, dan petinggi parpol yang dengan genit memajang foto mereka berukuran lebih besar dibanding pahlawan beneran.

Sontak, konten Twitter Kementerian PUPR ini dianggap mewakili "suasana kebatinan" warganet yang merasa tingkah laku para elite yang berlomba memanfaatkan momen kemenangan Greysia/Apriyani untuk interest pribadi sebagai hal yang memuakkan.

Indra Daswandi mengatakan, meme dan konten-konten lucu itu sudah melalui pembahasan yang matang secara internal.

"Termasuk mempertimbangkan bagaimana risiko dan respons yang akan diterima dari warganet," ujar dia.

Satu hal yang paling penting dalam membuat konten lucu dan meme adalah menghindari sesuatu hal yang berbau poilitis.

Kata Indra, meme ucapan selamat Basuki terhadap Greysia/Apriyani ini terbilang aman. 

Meski agak satire atau berbentuk sindiran, tetapi menurut Indra, meme itu disampaikan dengan tidak menyinggung secara langsung atau menyebut nama pejabat publik tertentu. 

Tak hanya sekali ini, Indra dan kawan-kawan memproduksi meme dan konten lucu yang berbuah pujian. "Berkali-kali dan selalu mendapat respons positif," ungkap dia.

Karenanya, tim ini telah berpengalaman dalam menilai konten mana yang berbahaya dan tidak laik tayang dan konten mana yang aman yang justru dapat menjadi sumber informasi positif sekaligus menghibur masyarakat.

"Namun, tujuan dari semua aktivitas dan interaksi tim ini di medsos adalah mempublikasikan kinerja Kementerian PUPR sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas kepada masyarakat luas. Seperti anggaran yang diperoleh Kementerian PUPR untuk apa saja," tuntas Novi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com