Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2024 Beroperasi, Ini Konsep Rumah Indonesia di Mekkah untuk Jemaah Haji

Kompas.com - 06/08/2021, 17:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PP (Persero) Tbk bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berencana melakukan investasi dalam bentuk pembangunan dan kepemilikan fasilitas hunian di Mekkah, Arab Saudi.

Fasilitas penginapan ini diperuntukkan bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia melalui "Proyek Rumah Indonesia di Mekkah".

Rencana investasi dan pembangunan tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama PP Novel Arsyad dan Anggota Badan Pelaksana Bidang Investasi dan Kerja Sama Luar Negeri Hurriyah El Islamy.

Adapun payung hukum kerja sama ini berbasis mandat yang diberikan oleh Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan UU Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.

Hurriyah menjelaskan, ada tiga pengelolaan keuangan haji, yaitu meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah, rasionalitas, dan efisiensi penggunaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), serta memberikan manfaat bagi kemaslahatan umat Islam.

Baca juga: PP dan BPKH Bakal Bangun Proyek Rumah Indonesia di Mekkah

"Sehingga, dengan investasi di proyek Rumah Indonesia diharapkan dapat mewujudkan ketiga tujuan pengelolaan keuangan tersebut," terang Hurriyah dalam keterangan tertulis, Kamis (5/8/2021).

Novel menambahkan, sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan investasi, PP siap mengembangkan proyek tersebut.

"Kami berharap dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini merupakan langkah awal agar kerja sama dapat diwujudkan lebih matang lagi ke depannya yang dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja sama (PKS)," tutur Novel.

Lantas, seperti apa konsep proyek tersebut?

Corporate Secretary PP Yuyus Juarsa menjelaskan, perseroan masih melakukan kajian mendalam pasca-dilaksanakannya penandatangan MoU.

"Tentu, kami masih melakukan kajian-kajian yang lebih mendalam pasca-MoU ini," kata Yuyus kepada Kompas.com, Jumat (06/08/2021).

Menurut dia, kajian proyek Rumah Indonesia di Mekkah masih berjalan dan akan lebih jelas dalam satu hingga dua bulan mendatang.

Namun, satu hal yang pasti proyek pembangunan tersebut berupa hunian beserta fasilitas dengan pengalaman yang ditawarkan adalah feels like home (seperti di rumah).

Baca juga: PP Presisi Raih Kontrak Baru Rp 3,38 Triliun, 92 Persen Target Tercapai

Konsep proyek ini berupa kawasan terintegrasi yang jaraknya dekat dengan Masjidil Haram dan bagian dari proyek pengembangan prestisius kawasan Masar.

Kawasan ini terletak di sebelah barat Masjidil Haram atau berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi proyek tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com