JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menggenjot pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kehadiran infrastruktur sumber daya air (SDA) ini nantinya menambah jumlah tampungan di Provinsi Jatim menjadi delapan bendungan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan hal ini dikutip dari laman Kementerian PUPR, Jumat (6/8/2021).
“Kehadiran Bendungan Bagong akan menambah jumlah tampungan air di Provinsi Jatim dengan keseluruhan delapan bendungan yang dibangun sejak 2014,” terang Basuki.
Kedelapan bendungan di Jatim tersebut adalah Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Tukul di Pacitan, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, dan Bendungan Bajulmati di Situbondo.
Selanjutnya, Bendungan Tugu di Trenggalek, Bendungan Nipah di Madura, Bendungan Semantok di Nganjuk, serta Bendungan Bagong di Trenggalek.
Baca juga: Bendungan Sukamahi dan Ciawi, Dry Dam Pertama di Indonesia
Basuki melanjutkan, pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing, tetapi juga pemerataan hasil pembangunan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat.
“Pembangunan bendungan diikuti oleh jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” lanjutnya.
Bendungan Bagong dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Direktorat Jenderal (Ditjen) SDA Kementerian PUPR dengan membendung Sungai Bagong.
Sungai ini memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang 39,95 kilometer persegi untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Bagong dan Pogalan seluas 1.021 hektar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.