Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Rampung, Bendungan Tamblang Bisa Tampung 7,6 Juta Meter Kubik Air

Kompas.com - 17/07/2021, 18:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng, Bali, terus dikerjakan di tengah pandemi Covid-19.

Jika kelak selesai dibangun pada akhir tahun 2022 mendatang, infrastruktur sumber daya air (SDA) ini dapat menampung 7,6 juta meter kubik air. 

Proyek yang ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan air irigasi di Daerah Irigasi (DI) Bungkulan dan DI Bulian seluas 588 hektar.

Tak hanya itu, bendungan ini juga dapat menyediakan air baku dengan debit 510 liter perdetik, menambah cadangan listrik (PLTM) sebesar 0,54 MW, mengendalikan banjir, kawasan konservasi, dan menjadi objek pariwisata baru di Bali utara.

Baca juga: Bendungan Margatiga Bakal Suplai Irigasi Lumbung Pangan Nasional

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi yakni mencapai 2,7 triliun meter kubik per tahun.

Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik per tahun. Dari jumlah tersebut masyarakat telah memanfaatkan sekitar 222 miliar meter kubik per tahun untuk beragam keperluan seperti rumah tangga hingga irigasi.

“Sayangnya, potensi besar ini keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air,” ujar Basuki dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Sabtu (17/7/2021).

Karena itu, perlu adanya bendungan dan embung atau setu untuk menampung air saat musim hujan sehingga bisa dimanfaatkan ketika musim kemarau tiba.

Bendugan Tamblang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) dan dikerjakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan PT Adijaya (KSO). 

Nilai kontrak proyek ini sebesar Rp 816 miliar dan progres konstruksinya mencapai 51.72 persen. Diharapkan seluruh pembangunan proyek bisa selesai pada 2022.

Bendungan Tamblang memiliki luas lahan 73 hektar, dengan panjang inti tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter.

Dibangun dengan tipe Rock Fill Dam, bendungan pun telah dilengkapi terowongan pengelak tipe tapal kuda dengan diameter 4,50 meter.

Sebelumnya, pemerintah juga telah membangun lima buah bendungan di Bali demi memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat.

Sebut saja Bendungan Titab Kabupaten Buleleng (2011-2015) dengan kapasitas tampung 12,80 juta meter kubik serta Bendungan Benel Kabupaten Jembrana selesai 2010 kapasitas 1,9 juta meter kubik.

Kemudian Bendungan Telaga Tunjung Kabupaten Tabanan yang selesai di tahun 2007 dengan kapasitas 1,26 juta meter kubik serta Bendungan Grokgak Kabupaten Buleleng selesai tahun1997 dengan kapasitas 3,1 juta meter kubik.

Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana yang selesai di tahun 1989 merupakan bendungan terbesar yang berhasil dibangun pemerintah dan dapat menampung air sebanyak 8 juta meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com