Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangan Geologi Teknik Penting dalam Pembangunan Infrastruktur

Kompas.com - 24/07/2021, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkaokan, pertimbangan geologi teknik sangat penting dalam perencanaan pembangunan infrastruktur.

Tujuannya, dapat menghasilkan produk infrastruktur lebih cepat, efisien, berkualitas, aman, dan berkelanjutan.

"Ini menentukan safety aspect (aspek keamanan) untuk mencapai keamanan bangunan, pemilihan lokasi yang tepat, dan menghindarkan seminimum mungkin pengaruh negatif pembangunan terhadap tata lingkungan," terang Basuki dikutip dari siaran pers, Sabtu (24/07/2021).

Selain itu, pertimbangan geologi teknik dapat meningkatkan efisiensi pembangunan seperti penentuan jenis batuan paling serasi untuk bahan bangunan, potensi air tanah, serta penentuan teknologi paling tepat sesuai dengan kondisi morfologi dan geologi.

Penerapan disiplin geologi teknik telah digunakan Kementerian PUPR dalam siklus pembangunan infrastruktur atau biasa dikenal dengan survey, investigation, and design (SIDLACOM).

Baca juga: Tuntas 2023, Bendungan Way Apu Mampu Mengaliri Listrik 8.750 Rumah

Lalu, pengadaan lahan (land acquisiation), pelaksanaan konstruksi (construction), serta operasi dan pemeliharaan (operation and management).

Ilmu geologi teknik penting untuk menajamkan aspek tata guna lahan, desain, hingga strategi konstruksi agar pembangunan dilaksanakan berjalan sesuai prinsip infrastruktur berkelanjutan, baik secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur yang menerapkan prinsip geologi teknik yaitu Bendungan Jatigede.

Pembangunan bendungan ini sempat terhenti hingga puluhan tahun.

Namun, atas instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), konstruksi bendungan itu kembali dilanjutkan karena manfaatnya dibutuhkan masyarakat.

Salah satu faktor yang menyebabkan tertundanya penyelesaian infrastruktur sumber daya air (SDA) tersebut karena keberadaan Sesar Baribis yang melewati bendungan tersebut.

Keberadaan sesar dapat diantisipasi dengan dukungan data dan studi untuk meminimalkan risiko yang kemungkinan timbul.

Selanjutnya, kondisi yang menonjol dengan pertimbangan geologi teknik lainnya yaitu longsornya Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta, serta likuefaksi tanah akibat bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu silam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com