Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Gantung Mbah Buto Tuntas, Hanya Boleh Dilintasi Pejalan Kaki dan Motor

Kompas.com - 15/07/2021, 14:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai akses konektivitas antar desa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan jembatan gantung.

Salah satu infrastruktur kerakyatan yang pembangunannya telah rampung tersebut adalah Jembatan Gantung Mbah Buto di Provinsi Jawa Timur.

Jembatan tersebut membentang sepanjang 60 meter yang menjadi penghubung Desa Ngrimbi dengan Desa Penggaron.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, kehadiran jembatan gantung ini akan memudahkan dan memperpendek akses masyarakat perdesaan.

"Terutama, dalam beraktivitas menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan, serta akses silaturahmi antar warga," terang Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (15/07/2021).

Baca juga: Duplikasi Jembatan Cisokan Dibangun

Jembatan Gantung Mbah Buto merupakan bagian dari paket pekerjaan pembangunan Jembatan Gantung Kaliregoyo Cs yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jawa Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga.

Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali Achmad Subki mengungkapkan, terdapat dua jembatan gantung lainnya yang masih dalam proses konstruksi.

"Kedua jembatan itu adalah Jembatan Gantung Kaliregoyo di Kabupaten Lumajang dan Jembatan Gantung Ngares di Kabupaten Trenggalek," kata Achmad.

Sesuai peruntukannya, jembatan gantung ini hanya boleh dilintasi oleh pejalan kaki maupun kendaraan bermotor roda dua.

Sementara kendaraan roda empat tidak boleh melintasi jembatan gantung ini, kecuali ambulans.

"Jembatan Gantung Mbah Buto ini konstruksinya adalah jembatan gantung baja, dimana kekuatannya mengandalkan sling hanger sebagai perkuatan di lantainya,” tambah Subki.

Sementara Kepala Dusun Brang Wetan Mahmud Nasution mengatakan, keberadaan jembatan gantung ini disambut gembira oleh masyarakat karena membuka potensi lain untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar.

"Ini potensi yang mau dikembangkan karena mau dibuat wisata karena menjadi daya tarik pengunjung untuk datang ke sekitar Dam Mbah Buto," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com