Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Aek Tano Ponggol Dihias Ornamen Suku Batak, Tahun Depan Dibuka

Kompas.com - 23/06/2021, 08:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konstruksi Jembatan Aek Tano Ponggol sepanjang 294 meter di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ditargetkan tuntas Tahun 2022.

Pembangunan jembatan ini bertujuan dalam mendukung Danau Toba yang telah dinobatkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Danau Toba sendiri telah ditetapkan sebagai bagian dari lima KSPN Prioritas/DPSP sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain Danau Toba, terdapat empat KSPN Prioritas/DPSP lain yang ditetapkan Pemerintah yaitu Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Manado-Bitung-Likupang di Sulawesi Utara.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut Selamat Rasidi mengatakan, jembatan itu merupakan satu-satunya akses darat menuju Pulau Samosir yang ada di tengah Danau Toba.

Baca juga: UI Raih Dua Gelar Kompetisi Rancang Jembatan Ramah Lingkungan

Aek Tano Ponggol dihiasi ornamen Dalihan Na Tolu yang merupakan filosofi suku Batak untuk menambah daya tarik wisatawan.

"Kemudian, jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir, juga kepada kesejahteraan masyarakat,” terang Selamat dalam siaran pers, Selasa (22/06/2021).

Hingga kini, tengah dipasang bore pile dan tiang pancang pondasi jembatan sebagai bagian dari pekerjaan P3. Sebelumnya, pekerjaan pile cap pada P1 dan P2 jembatan sudah rampung dilakukan. 

Jembatan Aek Tano Ponggol terbagi menjadi jembatan utama sepanjang 179 meter dan jembatan pendekat 155 meter.

Jembatan utama terdiri dari 3 bentang dan paling utama sepanjang 99 meter menggunakan struktur utama berupa box girder.

Desain Jembatan Aek Tano Ponggol di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).Dok. Kementerian PUPR. Desain Jembatan Aek Tano Ponggol di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Sedangkan jembatan pendekat juga terdiri dari 3 bentang dengan struktur utama prestressed I girder.

Rasidi mengungkapkan, saat ini masih terdapat beberapa kendala dalam pembangunan jembatan ini seperti pembebasan lahan baru mencapai 31 persen serta sarana utilitas yang belum dipindahkan oleh pihak pengelola utilitas.

Baca juga: Proyek Jembatan Alternatif Benenai Tuntas, Warga Malaka Mulai Melintas

“Masih ada masalah utilitas yaitu milik PT PLN (Persero) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di alur lahan yang juga belum direlokasi,” tambah dia.

Namun demikian, pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol nantinya bakal mengantikan fungsi jembatan yang sudah ada saat ini (eksisting) dengan panjang 16 meter.

Adapun konstruksi Jembatan Aek Tano Ponggol dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020-2022 senilai Rp 157 miliar.

Selain pembangunan jembatan, telah dilakukan pula pelebaran alur Tano Ponggol oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) dari 25 meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 kilometer agar bisa dilewati kapal pesiar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com