Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Banjir, Kementerian PUPR Rutin Tinjau Sungai di Seluruh Indonesia

Kompas.com - 09/07/2021, 13:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi mengantisipasi terjadinya banjir di seluruh sungai di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air rutin melakukan peninjauan.

Beberapa langkah pun diambil mulai dari pembangunan fisik infrastruktur serta meningkatana kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mengurangi risiko bencana banjir.

Di Makassar, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang melakukan monitoring dan peninjauan lapangan untuk penanganan banjir.

Pada tahun 2021, melalui BBWS Pompengan Jeneberang PUPR mengalokasikan dana sebesar Rp 31,37 miliar untuk operasi dan pemeliharaan seluruh sarana pengelolaan Sumber Daya Air termasuk revitalisasi pengendalian banjir di Makassar.

Baca juga: Basuki Tegaskan, Penanganan Banjir Harus Dilakukan Multisektor

Seperti dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, Jumat (09/07/2021), Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Adenan Rasyid mengatakan, peninjauan lapangan ke tiga sungai memastikan kondisinya jelang musim hujan.

Titik pertama yang ditinjau adalah aliran Sungai Balangturungan, Kecamatan Biringkanayya. Pada lokasi tersebut, Rasyid mengatakan pekerjaan normalisasi sungai sudah selesai. 

Mulai dari pengerukan sedimen, perapiaan tanggul serta pembersihan sampah di area sungai sudah selesai 100 persen.

"Sayangnya, terjadi lagi penyempitan sungai akibat penumpukan sampah kembali. Untuk itu kita koordinasikan ke pemerintah setempat agar menyampaikan ke masyarakat jangan membuang sampah lagi di sungai," ujar Rasyid.

Tim BBWS Pompengan Jeneberang juga melakukan peninjauan di Sungai Biring Je'ne, Paccerakang, Perumahan BTN Kodam III, Kecamatan Biringkanaya, yang merupakan salah satu wilayah langganan banjir tahunan.

Pengerjaan normalisasi Sungai Biring Je'ne Kodam III juga sudah selesai, namun aliran air masih terhambat dikarenakan penyempitan jembatan di area perumahan tersebut.

"Kapasitas aliran sungai sudah sesuai tetapi ada jembatan menuju area perumahan yang memperkecil kapasitas aliran air," kata Rasyid.

Sementara itu, pada lokasi Sungai Sabbeng di Kecamatan Manggala, proses normalisasi juga telah selesai dilakukan.

Meski demikian, masih ada masalah lain yang menjadi penyebab terjadinya banjir di Blok 10 Perumnas Antang yakni penyempitan badan sungai akibat konstruksi jembatan.

“Jembatan hanya memiliki tiga gorong-gorong dengan diameter 80 cm sehingga akan menghambat aliran pada saat debit air besar. Untuk itu kita koordinasikan ke pemerintah setempat agar ini bisa diatasi bersama-sama," tegas Rasyid.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com