JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan berbagai upaya dalam masa pemulihan kerusakan pascabencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satunya adalah merelokasi rumah para korban bencana ke lokasi dengan membangun hunian tetap (huntap) berteknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).
Risha adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.
Salah satu lokasi yang akan dibangun huntap ini berada di Waisesa 1, Desa Tanjung Batu, Kabupaten Lembata.
Baca juga: Relokasi Masyarakat Terdampak Bencana di NTT, Pemerintah Guyur Rp 338 Miliar
Pematokan telah dilakukan di lahan seluas 4,3 hektar dari rencana total 10 hektar yang akan dihibahkan. Di lokasi ini akan dibangun 154 unit huntap.
Peletakan batu pertama dimulai di lokasi pembangunan huntap Waisesa 1.
Pembangunan mock up Risha sejumlah dua unit juga sedang dilaksanakan dan ditargetkan selesai dalam dua minggu ke depan.
Pembangunan dua unit mock up Risha juga akan dilaksanakan di lokasi relokasi lainnya setelah pematokan lahan dan proses hibah dilakukan.
“Kami melakukan pengujian geolistrik untuk memastikan ketersediaan sumber air bersih pada lahan yang akan dibangun hunta bagi para korban bencana,” kata Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB Widiarto.
Kebutuhan biaya program pembangunan Risha diperkirakan Rp 338 miliar dengan rincian TA 2021 sebesar Rp 236 miliar dan TA 2022 sebesar Rp 102 miliar.
Kebutuhan anggaran tersebut untuk pembangunan sebanyak 1.000 unit Risha, terdiri dari 700 unit di Lembata dan 300 unit di Adonara.
Di samping dua kawasan ini, pemerintah daerah mengusulkan empat lokasi tambahan untuk relokasi, yaitu di Kabupaten Kupang sekitar 14 unit rumah, Kota Kupang sekitar 530 unit rumah , Kabupaten Alor sekitar 599 unit rumah, dan Kabupaten Rote Ndao sebanyak 153 unit rumah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.