JAKARTA, KOMPAS.com - Marietta Stefani dan Patricia Caitlyn Kurniawan memenangi Gold Winner kompetisi arsitektur dan desain Asia Young Designer Awards (AYDA) 2020/21.
Marietta Stefani dari Universitas Kristen Petra terpilih sebagai yang terbaik dengan karya "Non-Visual Art Gallery" untuk kategori arsitektur.
Sementara Patricia Caitlyn Kurniawan dari Universitas Pelita Harapan menjadi yang terbaik dengan karya "Antara" untuk kategori Desain Interior.
AYDA 2020/2021 yang merupakan ajang bergengsi pencarian talenta-talenta muda berbakat di bidang arsitektur dan desain ini digelar oleh Nippon Paint.
Penyelenggaraan tahun ini merupakan yang kesembilan kalinya.
Untuk skala internasional, AYDA bekerja sama dengan Harvard University Graduate School of Design (GSD) di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Di Indonesia, AYDA didukung oleh praktisi ternama di bidang arsitektur dan desain interior.
CEO Decorative Paints Nippon Paint Indonesia Jon Tan menuturkan, AYDA harus berevolusi dan berkembang lebih dari sekadar kompetisi.
Oleh karena itu, Nippon melibatkan pemangku kepentingan, mulai dari arsitek, desainer interior, pengembang, mahasiswa arsitektur dan desain interior, dosen, praktisi industri, hingga entitas perusahaan.
Baca juga: Nippon Paint Kembangkan Teknologi Cat Anti-virus
"Kami harap, semua stake holders ini bersatu dan mendefinisikan ulang bagaimana masa depan akan melampaui konsep warna dan desain, dan pengaruhnya pada emosional, ekonomi, serta sosial,” uai Jon dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (07/02/2021).
Tahun ini, kompetisi AYDA mengangkat tema "Forward: Human-Centred Design”, merefleksikan desain inovatif untuk solusi masa kini dan masa depan berkelanjutan serta memperhatikan aspek sosial untuk populasi yang terus berkembang pada era globalisasi ini.
Dari total jumlah partisipan tersebut, terpilih 11 finalis terbaik AYDA 2020/21 dengan Gold Winner diraih oleh dua mahasiswa terbaik Maria Stefani dan Patricia Caitlyn Kurniawan.
Pemenang kategori arsitektur Marietta Stefani mengatakan, meskipun tahun ini semua kegiatan harus dilakukan secara virtual, tetapi tidak menyurutkan semangatnya untuk memberikan yang terbaik.
"AYDA telah memberikan perubahan besar bagi perkembangan karier saya di kemudian hari. Selain itu, juga menjadi motivasi bagi saya, untuk dapat memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Indonesia," ujar Marietta.
Baca juga: Mesin Tinting Nippon Paint Jamin Akurasi Warna 100 Persen
Juri kategori Arsitek Anto Sudaryanto mengungkapkan, tahun ini menjadi tahun yang sangat berbeda, semua dilakukan secara virtual.
"Ada yang sesuatu yang hilang, tetapi itu semua terbayarkan saat kami para juri melihat semangat dan komitmen teman-teman mengikuti kompetisi ini mulai dari proses submission, coaching session, workshop hingga grand final," urai Anto.
"Elsa mengalahkan kontestan dari 14 negara lainnya. Saya yakin para pemenang Gold Winner di kategori Arsitek dan Desain Interior tahun ini bisa kembali memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia," yakin Anto.
Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi para arsitek dan desain interior muda untuk mewujudkan desain yang berpusat pada manusia, AYDA memberikan penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp 20 juta.
Selain itu juga diberikan kesempatan magang, serta mewakili Indonesia dalam ajang AYDA Summit 2021 dan berkesempatan mendapatkan beasiswa senilai 10,000 dollar AS di Harvard Graduate School of Design bagi peraih Gold Award.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.