Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Banjir Semarang, Basuki Instruksikan Semua Pompa Beroperasi

Kompas.com - 06/02/2021, 21:48 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau banjir di kawasan Kota Lama Semarang, Sabtu (6/2/2021).

Menurut Basuki, banjir di Kota Semarang, terjadi akibat luapan Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon Kaligawe, yang merupakan dampak siklus hujan lebat 50 tahunan.

"Pada saat yang bersamaan, air pasang pun tingginya mencapai 1,4 meter," ujar Basuki.

Sebelumnya, BMKG telah diperkirakan terjadi hujan ekstrim pada Februari. Karena itu dalam beberapa hari terakhir curah hujan di Semarang mencapai 171 milimeter. Menurut hitungan hidrologi periode ulangnya 50 tahunan.

Untuk itu, Basuki menginstruksikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengoperasikan seluruh pompa air yang dikelola Kementerian PUPR.

Baca juga: Pengendali Banjir Yogyakarta International Airport Selesai 2023

Pompa-pompa yang dioperasikan tersebut adalah Pompa Kali Sringin, Pompa Kali Tenggang, Pompa Tawang, dan Pompa Kali Banger.

Tiga pompa yang digunakan untuk mengeringkan kawasan Kota Lama Semarang yang terdampak banjir, sejak petang tadi sudah beroperasi seluruhnya.

Bahkan, menurut Juru Bicara Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja, seluruh pompa yang ada di dalam kewenangan BBWS Pemali Juana sudah beroperasi, terhitung sejak Sabtu (06/02/2021) petang.

"Memang kemarin siang ada satu yang belum berfungsi, tapi maghrib sudah jalan semua," ungkap Endra kepada Kompas.com, Minggu (07/02/2021).

Kementerian PUPR secara bertahap dan terpadu juga telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir mulai dari hulu seperti pembangunan Bendungan Jatibarang hingga ke hilir seperti pembangunan kanal banjir, normalisasi sungai, tanggul rob, stasiun pompa, kolam retensi, termasuk Bendung Gerak di Kanal Banjir Barat (KBB).

Bendung Gerak tersebut berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang.

Pada saat musim hujan, bendung ini akan berfungsi menahan aliran air sungai yang masuk KBB dan pada saat elevasi 2,5 meter, kemudian akan dialirkan ke laut.

Sementara saat musim kemarau, bendung sepanjang 155,5 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air atau long storage berkapasitas 700.000 meter kubik.

Sementara untuk penanganan banjir rob yang kerap terjadi di utara kota Semarang, telah dibangun sejumlah infrastruktur pengendali.

Untuk menahan limpasan rob, dibangun juga tanggul rob yang membentang sepanjang 2,17 kilometer dari Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), melingkari kawasan industri Terboyo hingga Kali Sringin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com