Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Target Ambisius Pemerintah di Jalan Tol

Kompas.com - 07/02/2021, 14:38 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Waktu tempuh kendaraan yang melintas di jalan tol dalam kota diproyeksikan akan mengalami percepatan dari sebelumnya dengan kecepatan rata-rata 69 kilometer per jam, menjadi 75 kilometer per jam.

Baca juga: 9 Tol Baru Senilai Rp 142,1 Triliun Siap Dilelang

Sedangkan waktu tempuh di jalan tol luar kota akan menjadi rata-rata 90 kilometer per jam, dari sebelumnya 82 kilometer per jam.

5. Jumlah tempat istirahat dan pelayanan (TIP)

Pada tahun 2021, BPJT juga menargetkan peningkatan jumlah tempat istirahat dan pelayanan (TI/TIP) meningkat 10,5 persen menjadi total 126 TI/TIP mencakup Tipe A dan Tipe B.

Sebelumnya, jumlah TI/TIP sebanyak 114 unit.

6. Penurunan jumlah kecelakaan di jalan tol

Terkait keselamatan di jalan tol, BPJT mengharapkan faktor kecelakaan pada tahun 2021  mengalami penurunan menjadi 1,77 kejadian per kilometer per hari dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 2,5 kejadian per kilometer per hari.

Selain itu, fatalitas kecelakaan juga diharapkan dapat berkurang menjadi 0,08 korban meninggal dari sebelumnya 0,1 korban meninggal per 100 juta kendaraan per kilometer.

7. Investasi meningkat menjadi Rp 887,41 triliun

Selanjutnya, BPJT juga menargetkan peningatakan investasi dengan perhitungan akumulasi harga berlaku tahun 2021 menjadi Rp 887,41 triliun atau melonjak 21,6 persen dari tahun sebelumnya Rp 729,54 triliun.

Danang menuturkan, dari total jumlah proyeksi investasi tersebut, Foreign Direct Investment (FDI) ditargetkan mengalami peningkatan menjadi Rp 20 triliun.

Baca juga: Diversifikasi Sumber Pembiayaan Investasi Tol Perlu Dilakukan

"Sebelumnya pada tahun 2020 FDI hanya sebesar Rp 9,9 triliun," ungkap Danang.

Selain itu, pembiayaan internasional juga ditargetkan mengalami kenaikan sebesar 12,9 persen menjadi Rp 4 triliun dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 3,54 triliun.

Sementara pembiayaan Bank BUMN juga diharapkan mengalami kenaikan dengan proyeksi angka 18,7 persen menjadi Rp 85 triliun. Sebelumnya pembiayaan Bank BUMN sekitar Rp 71,59 triliun.

Demikian halnya dengan pembiayaan Non Bank BUMN yang diperkirakan naik 18,6 persen menjadi 90 triliun dari sebelumnya Rp 75,85 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com