Hutama Karya Dukung Penerapan Sistem Transaksi Tol Berbasis MLFF

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan implementasi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis multi-lane free flow (MLFF) dilakukan pada awal 2022.

Terpilih sebagai badan usaha pelaksana (BUP) dari proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) ini adalah Roatex Ltd Zrt, asal Hongaria.

Menanggapi hal ini, PT Hutama Karya (Persero) sekaligus badan usaha jalan tol (BUJT) siap mendukungnya. 

"Hal ini sesuai arahan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku regulator," kata EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan kepada Kompas.com, Kamis (28/1/2021).

Meski demikian, Fauzan mengungkapkan, Hutama Karya masih menunggu arahan selanjutnya terkait implementasi sistem transaksi tol ini.

Baca juga: Catat, Sistem Transaksi Tol Berbasis MLFF Dimulai 2022

Hal ini karena dalam persiapannya, seluruh teknis pemasangan akan dikerjakan oleh Roatex Ltd. Ztr. beserta badan layanan umum (BLU).

Mereka juga melakukannya secara bertahap atau staging mulai dari single lane free flow (SLFF) dengan stiker radio frequency identification (RFID) hingga MLFF dengan mengembangkan global navigation satellite system (GNSS).

Sementara itu, Chief Representative Roatex Ltd Zrt Musfihin Dahlan mengeklaim, solusi teknologi yang akan diterapkan Roatex Ltd Zrt berbasis GNSS yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam sistem transaksi nontunai nirsentuh berbasis MLFF.

Teknologi ini sangat terbuka bagi pengembangan untuk pelayanan jalan berbayar lainnya, seperti electronic road payment (ERP), trafik manajemen berbasis data induk (big data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai perkembangan kebutuhannya.

Baca juga: Indonesia di Antara Penerapan MLFF Berbasis Satelit dan Pasar Asia Pasifik

Musfihin menuturkan, solusi ini telah sukses diterapkan di Hongaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs).

Selain memudahkan pengguna jalan karena melalui jalan tol tanpa hambatan, solusi ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat.

"Pada saatnya nanti, setiap kendaraan atau pengguna jalan tol akan diperkenalkan dengan perangkat e-Obu (aplikasi gawai pintar), atau Onboard Unit (OBU) atau tiket perjalanan (road ticket) bagi yang hanya sekali jalan. Perangkat ini tidak membebani pengguna, dan dapat diunduh dengan mudah melalui gawai pintar," tuntas dia.