Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Dilibatkan, ATI Minta Pemerintah Bahas Sistem Transaksi MLFF dengan BUJT

Kompas.com - 28/01/2021, 21:20 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menetapkan Roatex Ltd Zrt, sebagai pemenang tender Badan Usaha Pelaksana (BUP) Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk sistem transaksi tol non-tunai nir-sentuh berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF).

Dengan demikian, menurut Sekretaris Jenderal ATI Krist Ade Sudiyono, penanggung jawab proyek kerjasama (PJPK) dari KPBU ini adalah Kementerian PUPR.

Oleh karena itu, segala hal yang menyangkut detail proses, model bisnis, kriteria maupun rencana pelaksanaan, dan mitra pengadaan teknologinya menjadi domain Kementerian PUPR.

"Sementara Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) tidak terlibat dalam proses pengadaan tersebut. Padahal posisi dan peran ATI yang beranggotakan badan usaha jalan tol (BUJT) sangat krusial," kata Krist menjawab Kompas.com, Kamis (28/01/2021).

Baca juga: Catat, Sistem Transaksi Tol Berbasis MLFF Dimulai 2022

Dia menambahkan, dalam perspektif layanan transaksi tol, cetak biru atau blueprint pengembangan operasional jalan tol memang mengarah pada modernisasi transaksi tol dengan dukungan teknologi.

Saat ini, semua riset yang dilakukan BUJT mengacu pada penerapan teknologi nir-sentuh (free flow system).

Dengan harapan penerapan teknologi ini dapat memberikan nilai tambah untuk industri jalan tol antara lain efisiensi operasional, keamanan data, dan kenyamanan untuk para pengguna jalan tol.

"Siapa pun yang memiliki keunggulan teknologi nir-sentuh untuk memodernisasi layanan transaksi tol, harusnya bisa menjadi alternatif mitra bisnis bagi para BUJT sebagai pemegang konsesi ruas-ruas jalan tol tersebut," tutur Krist.

Baca juga: Indonesia di Antara Penerapan MLFF Berbasis Satelit dan Pasar Asia Pasifik

Oleh karena itu, ATI meminta pemerintah mendiskusikan hal ini dengan para BUJT. Termasuk detail arrangement bisnis antara siapa pun penyedia teknologi nir-sentuh yang akan digunakan untuk memodernisasi layanan transaksi tol.

"Karena BUJT merupakan pemegang konsesi jalan tol," imbuh Krist.

Sayangnya, Krist mengaku, hingga saat ini ATI maupun para BUJT belum mendapatkan perkembangan terbaru yang bersifat resmi terkait model bisnis, pricing, maupun detail rencana deployment penerapan teknologi nir-sentuh ini.

Untuk diketahui, Sistem Transaksi Tol Non-tunai Nir-sentuh berbasis MLFF ini dikerjasamakan dalam jangka waktu sepuluh tahun dengan nilai investasi yang diusulkan Roatex Ltd Zrt sebesar Rp 6.451.021.000.

Baca juga: BPJT Pastikan Tarif Tol Tak Berubah Saat Sistem Transaksi MLFF Diterapkan

Sementara lump sum service fee tahun pertama operasi secara komersial diusulkan senilai Rp 1.217.088.174.658.

Adapun service fee per tolled lane tahun pertama operasi secara komersial diusulkan senilai Rp 549.255.35.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, Sistem Transaksi Tol MLFF ini merupakan upaya efisiensi di segala segmen dan bidang jalan tol.

"Dengan sistem transaksi MLFF ini diharapkan memperlancar dan mempercepat arus kendaraan karena tidak ada lagi barrier atau gerbang tol," ucap Danang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com