Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Sistem Transaksi Tol Berbasis MLFF Dimulai 2022

Kompas.com - 28/01/2021, 19:26 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan sistem transaksi tol non-tunai nir-sentuh berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) dengan memanfaatkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) awal 2022.

Hal ini menyusul ditetapkannya Roatex Ltd Zrt, perusahaan asal Hongaria, sebagai pemenang tender Badan Usaha Pelaksana (BUP) Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk sistem Transaksi Tol MLFF.

Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Saleh Atmawidjaja memastikan hal itu kepada Kompas.com, Kamis (28/01/2021).

Menurut Endra, sebelum diterapkan secara penuh, akan ada tahapan-tahapan. Mulai dari pengembangan sistem, pengenalan GNSS, penerapan Single Lane Free Flow (SLFF), hingga penerapan MLFF.

Baca juga: Roatex Hongaria Keluar sebagai Pemenang Tender Transaksi Tol Berbasis MLFF

"Semua tahapan tersebut dilakukan pada tahun ini. Kendaraan yang jumlahnya jutaan unit juga kan perlu diregistrasi. Selain itu, kita juga harus memilih ruas-ruas tol mana yang akan diuji coba," tutur Endra.

Diakui Endra, transaksi tol berbasis MLFF ini merupakan hal baru dan sebagai kelanjutan dari proses elektronifikasi di jalan bebas hambatan.

Karena itu, yang namanya elektronifikasi, tidak selalu berlangsung mulus dalam waktu singkat.

Butuh waktu, dan akan muncul masalah, termasuk potensi-potensi fraud atau kecurangan, seperti yang kerap terjadi pada penerapan tilang elektronik.

Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama 2.Dok. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama 2.
Untuk itu, Kementerian PUPR bersama Roatex Ltd Zrt akan menyiapkan mitigasi dari risiko-risiko tersebut.

"Kami juga kan learning by experience, akan terus memperbaiki sistem elektronifikasi," imbuh Endra.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan milestone dari penerapan sistem transaksi tol MLFF terdiri dari empat tahap.

"Tahapan-tahapan ini dilakukan setelah penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS). PKS sendiri akan ditandatangani pada 70 hari setelah masa penetapan pemenang tender," urai Danang.

Baca juga: Indonesia di Antara Penerapan MLFF Berbasis Satelit dan Pasar Asia Pasifik

Adapun pentahapan yang dimaksud sebagai berikut, tahap pertama yang merupakan pengembangan sistem ini, dilakukan selama lebih kurang 390 hari sejak penandatanganan konsesi.

Pada tahap ini BUP akan mulai membangun sistem beserta dengan perangkat pendukungnya, termasuk gantry untuk enforcement.

Tahap kedua adalah pengenalan dan sosialisasi GNSS selama 132 hari untuk masuk ke jalan tol. Termasuk di dalamnya registrasi kendaraan, uji coba sistem, dan enforcement.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com