Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rincian Program Prioritas Cipta Karya dengan Anggaran Rp 26,56 Triliun

Kompas.com - 26/01/2021, 17:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan pagu anggaran Tahun 2021 sebesar Rp 26,56 triliun.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengungkapkan hal itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Selasa (26/1/2021).

Diana menjelaskan, Ditjen Cipta Karya mengusulkan pagu indikatif Tahun 2021 sebesar Rp 27 triliun, namun akhirnya disetujui sebesar Rp 2,3 triliun.

Kemudian, Ditjen Cipta Karya mengalami tambahan anggaran sebesar Rp 4,2 triliun. Sehingga, pagu anggaran tahun 2021 menjadi Rp 26,56 triliun.

Diana merinci, tambahan anggaran tersebut digunakan untuk infrastruktur penugasan sebesar Rp 2,7 triliun seperti Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Youth Creative Hub (YCH), permukiman kumuh, pasar, dukungan Piala Dunia U-20, serta fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di Pondok Pesantren.

Baca juga: Anggaran Kementerian PUPR Bakal Dipangkas Rp 17.9 Triliun

"Kemudian, sisa anggaran sebesar Rp 1,5 triliun akan digunakan untuk Kawasan Industri (KI) Batang dan Subang," kata Diana.

Sementara anggaran lainnya digunakan untuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebesar Rp 7 triliun.

Misalnya, SPAM IKK di Garut, Jawa Barat, SPAM Mebidang di Sumatera Utara, SPAM Industri Terpadu di Subang, Jawa Barat, SPAM Regional Wosusokas di Jawa Tengah, SPAM Megaluh di Jawa Timur.

Untuk peningkatan SPAM sebanyak 1.055 liter per detik di SPAM IKK Jelawi di Sumatera Selatan, SPAM IKK Sungai Bengkal di Jambi, SPAM IKK Palasari di Bogor, Jawa Barat, SPAM Kalhol di Samarinda, Kalimantan Timur, serta SPAM Ambawang di Pontianak, Kalimantan Barat.

Selanjutnya, sanitasi sebesar Rp 5,9 triliun untuk saluran kegiatan air limbah domestik 131.342 Kartu Keluarga (KK) di Jambi, Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) Lebak, Bintan, KI Subang dan Batang, dan 4.000 pesantren.

Untuk penataan kawasan dan permukiman sebesar Rp 3,3 triliun untuk permukiman kumuh perkotaan secara terpadu seluas 1.216 hektar untuk Pasar Sungai Durian di Sintang, Kalimantan Barat, 29 Ilir di Palembang, Sumatera Selatan, Loji di Pekalongan, Jawa Tengah.

Kemudian, kebutuhan bangunan gedung sebesar Rp 1,92 triliun yang digunakan untuk pengembangan Masjid Nyak Sandang di Aceh Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Pura Besakih di Bali, Pasar Aksara di Medan, Sumatera Utara, YCH di Jayapura, Papua, Kawasan Pusaka Benteng Pendem di Ngawi, Jawa Timur.

Untuk sarana dan prasarana pendidikan sebesar Rp 5,53 triliun untuk rehabilitasi sarana dan prasarana dasar dan menengah sebanyak 1.611 sekolah, rehabilitasi madrasah dan sekolah keagamaan sebanyak 196 unit.

Kemudian, pembangunan lanjutan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebanyak 46 gedung dan konstruksi lanjutan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di 7 gedung.

Untuk renovasi sarana olahraga di 22 gedung seperti Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali, Manahan di Solo, lapangan IPDN di Bandung, Jawa Barat.

Sementara untuk dukungan lainnya sebesar Rp 1,28 triliun terdiri dari dukungan pengawasan dan manajemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com