JAKARTA, KOMPAS.com - Struktur jembatan kabel pancang atau cable stayed bridge tengah menjadi tren di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Jembatan cable stayed terbaru yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (22/10/2020) adalah Jembatan Teluk Kendari, di Sulawesi Tenggara.
Diresmikannya Jembatan Teluk Kendari ini menambah banyak jumlah cable stayed bridge di Indonesia.
Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja, Indonesia telah dan tengah membangun 12 jembatan cable stayed.
Keduabelas jembatan tersebut adalah, Jembatan Batam-Tonton/Barelang I/Tengku Fisabilillah, Kepulauan Riau, Jembatan Suramadu, Jawa Timur, Jembatan Merah Putih Maluku, dan Jembatan Soekarno, Sulawesi Utara.
Kemudian Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur, Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Jembatan Sei Alalak, Kalimantan Selatan, Jembatan Palibaja, Sukabumi, Jembatan Musi IV, Sumatera Selatan.
"Lalu Jembatan Pasopati, Jawa Barat, Jembatan Interchange Tol Solo-Kertosono Jawa Tengah, dan Jembatan Sungai Dareh, Sumatera Barat," tutur Endra.
Sementara di negara lain, terdapat Russky Bridge Russia yang merupakan jembatan kabel pancang terpanjang di dunia, Hutong Yangtze River Bridge, di China dan Stonecutter Bridge di Hong Kong.
Dilansir dari akun Youtube Cheddar, jembatan cable stayed menjadi pilihan karena model atau gayanya yang terlihat sangat modern.
Padahal, meski terlihat modern, desain jembatan cable stayed ternyata sudah ada sejak abad ke-16 lalu.
Baca juga: Resmikan Jembatan Teluk Kendari, Jokowi: Besarnya Anggaran Sebanding dengan Manfaat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.