Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konsumen Lebih Pilih Rumah, Performa Kondominium Masih Lemah

Hal ini turut berdampak pada performa sektor properti lainnya seperti kondominium. Meski sudah keluar dari badai pandemi Covid-19, performa sektor ini masih lemah.

Kendati demikian, stok kondominium baru terus mengalir. Bahkan meningkat pada akhir tahun 2023 mencapai 1,2 persen dari stok yang telah ada sebelumnya.

Country Head dari Knight Frank Indonesia Willson Kalip menyebutkan pasar kondominium di Jakarta masih terus tertahan.

“Hal ini terjadi di tengah stok yang terus bertambah, preferensi konsumen dengan rumah tapak, dan daya beli yang masih lemah,” ungkap Willson dalam rilis resminya.

Namun, sinyal positif dari pemerintah melalui pemberian insentif PPN DTP diprediksi bisa mendongkrak performa sektor kondominium.

“Insentif PPN DTP perlu terus dioptimalkan dan dilanjutkan untuk perbaikan performa (sektor kondominium), mengingat masih berlakunya kebijakan ini” tambah Willson.

Pemerintah baru saja merilis Merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah.

Dengan aturan ini, para pembeli rumah tapak atau rumah susun mulai dari Januari hingga Juni 2024, mendapatkan diskon PPN hingga 100 persen.

Sementara mereka yang membeli mulai dari Juli hingga Desember 2024, hanya mendapatkan diskon PPN 50 persen saja.

https://www.kompas.com/properti/read/2024/02/23/052257621/konsumen-lebih-pilih-rumah-performa-kondominium-masih-lemah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke